Proses komunikasi merupakan transaksional atau aktivitas saling tukar-menukar ide dan gagasan diantara orang-orang yang terlibat. Dengan tujuan mengubah perilaku atau sikap khalayak dan terencana, menyampaikan gagasan yang baik adalah syarat penting agar tujuan komunikasi dapat tercapai. Mengembangkan pesan komunikasi yang terorganisir seperti membangun sebuah jembatan, hal ini proses penyampaian pesan harus terencana memiliki organisasi pesan, struktur, gaya, dan imbauan yang akan digunakan. Selanjutnya pesan yang akan disampaikan dapat dikembangkan dengan model sistematika tertentu, serta pesan disajikan dengan memperhitungkan atau disesuaikan dengan media yang digunakan, serta komunikator mampu memaksimalkan penggunaan model yang dipilih.
Dalam dunia periklanan komunikasi terhadap khalayak menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam upaya menarik minat atau mencari nilai dari sebuah merek produk. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang mana informasi dan pesan produk dapat disampaikan kepada konsumen. Jenis iklan yang digunakan dalam penyampaian pesan nya disesuaikan dengan khalayak sasaran dan media yang akan digunakan. Sehingga iklan dapat dikatakan efektif apabila dapat menimbulkan efek kepada produsen dan mempengaruhi konsumen dalam tindakannya. dalam keefektifannya pesan memiliki beberapa kriteria diantaranya:
Mengembangkan satu ide atau pesan pokok, apabila terlalu banyak ide sasaran yang dituju akan bingnung dan memudahkan mereka untuk melupakan pesan tersebut.
Buatlah pesan yang mudah dan sederhana, pesan yang efektif harus memberikan informasi yang relevan dan baru untuk sasaran, apabila suatu pesan sudah diremehkan oleh sasaran maka pesan tersebut gagal.
Pesan harus dapat dipercaya, pesan yang disampaikan dalam iklan haruslah sesuai dengan apa yang di sajikan oleh produknya, sesuai fakta agar tidak menmbulkan persepsi negatif.
Pesan harus konsisten, hal ini sangat penting untk menimbulkan pembelian ulang para konsumen, berdasarkan ingatannya terhadap pesan yang terus diulang.
Pesan dapat menyentuh akal dan rasa, tidak hanya memberikan alasan teknis tetapi juga dapat diterima oleh akal dan pikiran dan dapat menyentuh nilai-nilai emosional.
Mendorong untuk bertindak dan melakukan sesuatu, pesan yang tersampaikan harus bisa mempengaruhi komunikan untuk melakukan tindakan atau perubahan perilaku.
Ketika ingin melakukan strategi pengembangan pesan dalam perencanaan media dan komunikasi, ada tiga faktor dalam pesan yakni:
Kode pesan, pean pada dasarnya merupakan bentuk yang dikode atau disandi, proses penyandian pesan dalam komunikasi dilakuakan demi mencapai kondisi isomorfik yaitu konisi kesamaan penafsiran pada perilaku yang sama dalam pikiran komunikator maupun komunikan agar dapat menghasilkan efek berupa perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan.
Isi pesan, materi yang dipilih oleh sumber untuk menyatakan maksudnya. seperti hal nya kode pesan isi pesan juga mempunyai unsur dan struktur. Perencanaan isi pesan harus mempertimbangkan kondisi sasaran dan sebagai upaya untuk menginventarisasikan pesan-pesan yang telah disandi dan menyusunnya ke dalam urutan-urutan tertentu hingga ketika pesan tersebut kita sampaikan dapat benar-benar dipahami oleh penerima sesuai dengan tujuan komunikasi. Untuk komunikasi persuasive,Wayne N. Thompso (Rakmat, 1992:115-118) menyarankan bahwa isi pesan harus menarik perhatian, menyentuh dan menggerakkan sehingga pesan-pesan mempunyai pengaruh pskologis.
Perlakuan pesan, pengolahan pesan merujuk pada keputusan-keputusan yang diambil oleh sumber mengenai cara yang bagaimana yang harus ditempuh ketika isi menyampaikan pesannya.
0 comments:
Post a Comment