Sunday, November 26, 2017

Strategi Pengembangan Pesan



Strategi Pengembangan Pesan
Dalam menyebarkan sebuah pesan, tentunya harus dikoreksi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penulisan pesan. Begitu pula dengan pesan yang disampaikan sebisa mungkin dihindari dari pesan yang bersifat menoton, ambigu, dan terkesan tidak menarik. Strategi pengembangan pesan yang menarik didasari oleh penulisan yang jelas, mudah dimengerti, tidak membosankan, dan dapat menarik perhatian pembaca. Dalam pengemasan pesan yang baik, dibutuhkan adanya strategi pengembangan pesan yang bersifat kreatif yang tentunya memiliki tujuan untuk dapat mencapai tujuan periklanan. Dalam hal penyajian pesan yang dapat mendorong khalayak untuk dapat menyimak pesan dengan baik, maka hal ini dapat dilakukan dengan upaya memberikan poin-poin penting bagi khalayak dimana pesan tersebut dapat diingat meskipun khalayak juga meiliki rencana atau kegiatan yang menyebabkan perhatian mereka akan hilang.   
Isi pesan terdiri dari beberapa bentuk yaitu bersifat rasional, emosional, moral, dan disertai dengan kombinasi yang tepat. Struktur maupun format yang ada harus memiliki keterkaitan dengan tema yang digunakan bahkan tema yang menarik juga ikut menentukan keberhasilan dalam proses penyampaian pesan. Dalam sebuah tema, terdapat beberapa elemen didalamnya dimana struktur pesan harus mencantumkan sesuatu yang baru, memiliki perbedaan, mengandung harapan, dapat terlaksana dengan baik, bahkan memiliki ketersediaan waktu dan tempat yang tepat.  Selain tema yang menarik, pengelola pesan juga perlu memperhatikan ilustrasi yang ikut menonjolkan keistimewaan produk atau perusahaan dan layout yang dipakai sebagai penataan elemen iklan dengan mengingat prinsip desain.    
Pengembangan pesan yang baik, akan terasa lebih menarik apabila menggunakan seni retorika yang bersifat logis, berdasarkan tema yang menarik dan berbau unsur dramatis. Format pesan menekankan dan memaksimalkan fungsi yang ada menggunakan media audio dengan memperhatikan suara, efek, intonasi, vocal, dan dialek. Media cetak visual dengan memperhatikan ilustrasi, warna, ukuran, tone, kertas, dan tinta yang digunakan. Dan yang terakhir adalah memperhatikan semua elemen diatas. Pesan yang dikemas disesuaikan dengan kepentingan khalayak  terhadap pesan yang disajikan.
Berbagai metode dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dalam rangka menganalisis khalayak sasaran, dimana setiap metode dapat memberikan berbagai hasil yang berbeda dan dapat digunakan tergantung pada kondisi atau keadaan dimana perencanaan akan dikembangkan.
Metode-metode tersebut diantaranya :

  1. Pengamatan atau observasi
  2. Mengajukan pertanyaan
  3. Survei khalayak
  4. Mempertimbangkan karakteristik insani khalayak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pokok kunci merupakan tulang punggung dari sebuah pesan yang merencanakan garis besar sub-divisi utama. Syarat pokok sebuah pesan harus menyokong, menggambarkan, atau mendeskripsikan gagasan utama dengan gaya bahasa yang ringkas dan jelas agar khalayak mampu menerima isi pesan yang disajikan. Setelah gagasan utama dari pokok utama telah terbentuk, seorang komunikator kemudian dapat mengembangkan pokok-pokok tersebut menjadi kerangka atau struktur bangunan yang akan disampaikan. Dalam sistem komunikasi, feedback (umpan balik) adalah sebagai katup penyeimbang antara komunikasi, komunikator, dan komunikan. Khalayak yang menjadi sasaran memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan, kritik, pertanyaan untuk meminta penjelasan bahkan sampai pada sebuah penolakan terhadap gagasan yang disampaikan. Hal ini bertujuan untuk menghindari agar komunikasi tidak hanya berjalan satu arah tetapi merupakan proses berbagi informasi (sharing of information) antar kedua belah pihak yang terlibat. Sistem informasi yang demikian akan menghasilkan hubungan interaktif yang mengarah pada pembentukan hubungan mutualistik diantara kedua belah pihak.
Dalam buku komunikasi bisnis, Curtis (1996) mensistematisasikan format berfikir kreatif menjadi enam langkah utama yaitu :
  1. Mendefinisikan dan membatasi masalah
  2. Menganalisis masalah
  3. Menghasilkan pemecahan yang memungkinkan
  4. Menilai pemecahan yang diberikan
  5. Memilih pemecahan terbaik
  6. Pelaksanaan pemecahan masalah
Format berfikir kreatif itu sendiri memiliki dua orientasi atau arah pokok berupa masalah yang dihadapi dan khalayak yang memiliki masalah akan mencoba untuk mencoba atau menerima solusi alternatif yang diberikan. Oleh sebab itu, dalam pengemasan pesan itu terbagi dalam beberapa tim yang terdiri dari tim penulis naskah, tim editting, tim kreatif, dan tim publikasi. Masing-masing dari mereka memiliki tuga sesuai dengan bidang dan keahlian mereka. Melalui tahap-tahap ini lah sebuah pesan dapat dikembangkan terlebih dahulu sebelum dipublikasikan.    

0 comments:

Post a Comment