Strategi Pengembangan
Pesan
Dalam menyebarkan sebuah pesan, tentunya harus
dikoreksi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam
penulisan pesan. Begitu pula dengan pesan yang disampaikan sebisa mungkin
dihindari dari pesan yang bersifat menoton, ambigu, dan terkesan tidak menarik.
Strategi pengembangan pesan yang menarik didasari oleh penulisan yang jelas,
mudah dimengerti, tidak membosankan, dan dapat menarik perhatian pembaca. Dalam
pengemasan pesan yang baik, dibutuhkan adanya strategi pengembangan pesan yang
bersifat kreatif yang tentunya memiliki tujuan untuk dapat mencapai tujuan
periklanan. Dalam hal penyajian pesan yang dapat mendorong khalayak untuk dapat
menyimak pesan dengan baik, maka hal ini dapat dilakukan dengan upaya memberikan
poin-poin penting bagi khalayak dimana pesan tersebut dapat diingat meskipun
khalayak juga meiliki rencana atau kegiatan yang menyebabkan perhatian mereka
akan hilang.
Isi pesan terdiri dari beberapa bentuk yaitu bersifat
rasional, emosional, moral, dan disertai dengan kombinasi yang tepat. Struktur
maupun format yang ada harus memiliki keterkaitan dengan tema yang digunakan
bahkan tema yang menarik juga ikut menentukan keberhasilan dalam proses
penyampaian pesan. Dalam sebuah tema, terdapat beberapa elemen didalamnya dimana
struktur pesan harus mencantumkan sesuatu yang baru, memiliki perbedaan,
mengandung harapan, dapat terlaksana dengan baik, bahkan memiliki ketersediaan
waktu dan tempat yang tepat. Selain tema
yang menarik, pengelola pesan juga perlu memperhatikan ilustrasi yang ikut
menonjolkan keistimewaan produk atau perusahaan dan layout yang dipakai sebagai
penataan elemen iklan dengan mengingat prinsip desain.
Pengembangan pesan yang baik, akan terasa lebih
menarik apabila menggunakan seni retorika yang bersifat logis, berdasarkan tema
yang menarik dan berbau unsur dramatis. Format pesan menekankan dan
memaksimalkan fungsi yang ada menggunakan media audio dengan memperhatikan
suara, efek, intonasi, vocal, dan dialek. Media cetak visual dengan
memperhatikan ilustrasi, warna, ukuran, tone, kertas, dan tinta yang digunakan.
Dan yang terakhir adalah memperhatikan semua elemen diatas. Pesan yang dikemas
disesuaikan dengan kepentingan khalayak
terhadap pesan yang disajikan.
Berbagai metode dapat digunakan untuk mendapatkan
informasi dalam rangka menganalisis khalayak sasaran, dimana setiap metode
dapat memberikan berbagai hasil yang berbeda dan dapat digunakan tergantung
pada kondisi atau keadaan dimana perencanaan akan dikembangkan.
Metode-metode tersebut diantaranya :
- Pengamatan atau observasi
- Mengajukan pertanyaan
- Survei khalayak
- Mempertimbangkan karakteristik insani khalayak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pokok
kunci merupakan tulang punggung dari sebuah pesan yang merencanakan garis besar
sub-divisi utama. Syarat pokok sebuah pesan harus menyokong, menggambarkan,
atau mendeskripsikan gagasan utama dengan gaya bahasa yang ringkas dan jelas
agar khalayak mampu menerima isi pesan yang disajikan. Setelah gagasan utama
dari pokok utama telah terbentuk, seorang komunikator kemudian dapat
mengembangkan pokok-pokok tersebut menjadi kerangka atau struktur bangunan yang
akan disampaikan. Dalam sistem komunikasi, feedback
(umpan balik) adalah sebagai katup penyeimbang antara komunikasi, komunikator,
dan komunikan. Khalayak yang menjadi sasaran memiliki kemampuan untuk
memberikan tanggapan, kritik, pertanyaan untuk meminta penjelasan bahkan sampai
pada sebuah penolakan terhadap gagasan yang disampaikan. Hal ini bertujuan
untuk menghindari agar komunikasi tidak hanya berjalan satu arah tetapi
merupakan proses berbagi informasi (sharing of information) antar kedua belah
pihak yang terlibat. Sistem informasi yang demikian akan menghasilkan hubungan
interaktif yang mengarah pada pembentukan hubungan mutualistik diantara kedua
belah pihak.
Dalam buku komunikasi bisnis, Curtis (1996)
mensistematisasikan format berfikir kreatif menjadi enam langkah utama yaitu :
- Mendefinisikan dan membatasi masalah
- Menganalisis masalah
- Menghasilkan pemecahan yang memungkinkan
- Menilai pemecahan yang diberikan
- Memilih pemecahan terbaik
- Pelaksanaan pemecahan masalah
Format berfikir kreatif itu sendiri memiliki dua
orientasi atau arah pokok berupa masalah yang dihadapi dan khalayak yang
memiliki masalah akan mencoba untuk mencoba atau menerima solusi alternatif
yang diberikan. Oleh sebab itu, dalam pengemasan pesan itu terbagi dalam
beberapa tim yang terdiri dari tim penulis naskah, tim editting, tim kreatif,
dan tim publikasi. Masing-masing dari mereka memiliki tuga sesuai dengan bidang
dan keahlian mereka. Melalui tahap-tahap ini lah sebuah pesan dapat
dikembangkan terlebih dahulu sebelum dipublikasikan.
0 comments:
Post a Comment