Iklan sangatlah dibutuhkan dalam mempromosikan suatu produk di
benak masyarakat, tentu saja fungsinya untuk membuat brand image mengenai produk yang kita jual di benak konsumen.
Namun, dalam beriklan pun tentu perlu banyak strategi yang harus dilakukan.
Salah satu strategi tersebut ialah dengan menggunakan iklan kreatif dan berbeda
dari yang lainnya. Iklan tersebut bisa dilakukan melalui dua cara, baik iklan
melalui media cetak maupun elektronik. Kreatifitas iklan adalah how to say-nya
sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan
iklan (What to say) kepada audiens.
Roman, Maas & Nisenholtz (2005) mengatakan bahwa mengiklankan
suatu barang atau jasa yang ditawarkan, dibutuhkan pula strategi untuk
mendapatkan perhatian dari calon konsumen. Selain itu, produk yang ditawarkan
akan mengalami persaingan dengan produk lain.
Strategi kreatif sangat dibutuhkan untuk menciptakan suatu iklan
yang efektif bagi orang kreatif serta untuk memberikan hasil yang terbaik bagi
klien atau pengiklan. Strategi dibutuhkan untuk menciptakan iklan yang dapat
menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan. Oleh sebab itu, strategi
sangat diperlukan untuk kelancaran proses promosi produk. Proses iklan yang
panjang, nantinya akan menjadi sebuah iklan yang enak untuk ditonton. Hasil
dari iklan tersebut pasti akan mempengaruhi awareness. Awareness merupakan
tingkat kesadaran. Awareness dinilai penting dalam menciptakan pembelian tidak
direncanakan karena konsumen sering berbelanja secara impulsif berdasarkan apa
yang diingatnya pertama kali, maka apabila tingkat kesadaran (awareness)
tinggi, kemungkinterjadinya pembelian tidak direncanakan akan tinggi terhadap barang
dagangan tersebut
1.
Creative Brief
Secara ringkas, konsep kreatif (creative brief) adalah dokumen yang
dipersiapkan oleh seorang eksekutif biro iklan terhadap seorang klien tertentu, yang dimaksudkan baik
untuk memberi inspirasi pada para copywriter
maupun untuk menyalurkan upaya-upaya kreatif mereka. Suatu ringkasan
kreatif yang betul-betul berharga mensyaratkan bahwa dokumen tersebut
dikembangakan dengan pemahaman penuh tentang kebutuhan-kebutuhan periklanan
klien. Ringkasan tersebut juga mengharuskan akuisisi data riset pasar tentang
kondisi persaingan serta persepsi terkini konsumen tentang merek yang
diiklankan beserta saingannya.
Untuk menstimulasi tujuan yang besar
yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk
agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi
dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang,
kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi
hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan
strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat
kampanye periklanan. (Madjadikara Agus, 2005)
Strategi didefinisikan dengan jelas
untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau
creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman
kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif
mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media.
Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim
kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan
menjadi tema pusat kampanye periklanan.
Masing-masing agensi periklanan
mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan
produk yang akan di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku
sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat
sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah
sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey,
2003).
Hal-hal yang biasanya terdapat dalam
sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas & Nisenholtz,
2005) yaitu:
a.
Tujuan
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.
b.
Menyatakan masalah pemasarannya
c.
Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan
analisis SWOT.
d.
Target Audience
e. Identifikasi audience sasaran dengan segmen
yang sempit berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku
konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah,
semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah.
f.
Keuntungan kunci atau ide pesan utama
g. Satu ide tunggal yang akan selalu diingat
target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye
berdasarkan keuntungan kunci.
h.
Alasan konsumen untuk percaya
i. Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga
mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau
sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang
menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek
tersebut.
j. Gaya / tone
k. Daya tarik yang digunakan untuk mewakili
kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa
atau mewakili pesan periklanan.
l. Dampak yang diharapkan
m.
Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan
dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen. (Shimp Terence, 2000)
2.
Tujuan Creative
Brief
Creative Brief dibuat atau diciptakan dengan tujuan memperkenalkan, membedakan, atau
memosisikan produk dalam benak konsumen untuk menghadapi persaingan. Konsep
harus kreatif dan simpatik agar tujuannya tercapai, yaitu menjual. Pakar
periklanan Amerika Serikat asal Inggris, David Ogilvy, berkata: “it is not creative unless it sells.”
Akan tetapi “menjual” yang bahasa Inggrisnya “to sell” sebenarnya tidak harus
selalu berarti “transaksi” yang berhubungan dengan uang. Kalau pesan dari iklan
itu dapat “ditangkap” oleh sasaran, dipahami, bahkan dipercaya (the message has got across), iklan
itu bisa saja dianggap berhasil (the
message well sold).
3.
Mengembangkan Creative
Brief
Creative atau copywriter adalah orang-orang
yang menulis naskah iklan harus berupaya menghadirkan bakat kreatif mereka
untuk mengembangkan periklanan yang efektif. Orang-orang kreatif kerap mengeluh
bahwa berbagai laporan riset pemasaran serta aturan-aturan lainnya menghalangi
mereka untuk dapat mengekspresikan kreativitasnya secara total. Periklanan
adalah suatu bisnis dengan tanggung jawab untuk menjual produk. Meski riset
telah menunjukkan bahwa naskah periklanan yang didasarkan pada teori implisit
para copywriter sendiri tentang
bagaimana periklanan yang berhasil terhadap konsumen, mereka tidak memiliki
kemewahan untuk menciptakan keteriakatan dalam suatu pencarian kreatif. Tujuan
akhir mereka adalah menulis naskah iklan yang memengaruhi pengharapan, sikap,
dan akhirnya perilaku pembelian dari konsumen.
Di beberapa biro
iklan, tugas copywriter diarahkan
oleh suatu kerangka kerja yang dikenal sebagai ringkasan kreatif (creative
brief), dimana suatu dokumen didesain untuk memberi inspirasi
kepada para copywriter untuk
menyalurkan upaya-upaya kreatif dalam melayani kepantingan klien. (Madjadikara, Agus, 2005)
4.
Pengembangan
pasan kedalam eksekusi Kreatif
Eksekutif kreatif
adalah cara bagaimana suatu daya tarik iklan disajikan. Iklan yang memiliki
daya tarik dan memiliki pesan yang bermakna merupakan hal yang jelas penting,
namun cara bagaimana suatu eksekusi kreatif iklan dilaksanakan adalah tidak
kalah pentingnya.
Suatu pesan iklan
dapat disajikan atau dieksekusi dalam berbagai macam cara yaitu :
a. Iklan Pesan
Faktual
b. Jenis iklan
ini menekankan pada penyajian atau presentasi pesan iklan mengenai suatu Iklan Bukti Ilmiah
c. Sebagai
variasi dari iklan pesan factual, pemasang iklan terkadang juga menampilkan
bukti ilmiah atau bukti teknis mengenai manfaat, kegunaan, keampuhan, atau
kehalalan suatu produk yang tengah diiklankan.
d. Iklan
Demonstrasi
e. Iklan
demonstrasi dirancang untuk menggambarkan keuntungan utama dari suatu barang
atau jasa yang diiklankan dengan cara menunjukan hal penggunaan yang
sesungguhnya.
f. Iklan
Perbandingan
g. Perbandingan
merek juga dapat digunakan sebagai dasar bagi eksekusi kreatif iklan.
h. Iklan
Kesaksian
i. Banyak
pemasang iklan lebih menyukai pesan iklannya disampaikan melalui cara kesaksian
(testimony).
j. Iklan Cuplikan
Kehidupan
k. Salah satu
format penyajian iklan yang digunakan secara luas adalah iklan mengenai
cuplikan kehidupan yang dirancang berdasarkan pendekatan penyelesaian masalah.
l. Animasi
m. Melalui teknik
ini, gambar animasi dibuat oleh seniman atau menggunakan komputer. Penggunaan
teknik animasi untuk iklan semakin meningkat menyusul perkembangan teknologi
grafis berbasiskan komputer serta inovasi teknologi lainnya.
n. Simbol
Personalitas
o. Dengan
menggunakan suatu karakter sentral atau menggunakan seseorang atau tokoh yang
menjadi symbol dari suatu produk.
p. Fantasi
q. Iklan fantasi
sangat cocok digunakan pada media TV karena penonton dapat turut berfantasi
bersama tayangan iklan yang disaksikannya.
r. Dramatisasi
s. Teknik ini
lebih cocok untuk media TV. Iklan dramatisasi menekankan pada penyampaian
cerita pendek pada akhir cerita produk tengahj dipromosikanj, tampil sebagai
bintangnya.
t. Humor
u. Iklan dengan
tema humor sering kali menjadi iklan yang popular dan paling diingat oleh
audiens.
v. Kombinasi
w. Dalam hal ini,
berbagai iklan yang dieksekusi memerlukan tenaga kreatif iklan yang
bertanggungjawab untuk menentukan apakah akan menggunakan satu atau
menggambungkan berbagai teknik eksekusi kreatif tersebut.
5.
Pengembangan exsekusi kreative kedalam
berbagai Marketing Communication Tools
Dalam komunikasi pemasaran menurut
Chris Fill (2005) terdapat Maketing Communicatioon Tools yang digunakan
dalam berbagai kombinasi dan fungsi yang berbeda untuk berkomunikasi dengan
target audiens atau publik. Berikut kelima Marketing Communication Tools tersebut
yaitu :
a. Advertising
b. Sales
Promotion
c. Personal
Selling
d. Public
Relations
e. Direct
Marketing
a. Periklanan (advertising)
Merupakan suatu bentuk dari
presentasi non- personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang
tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang
teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-
personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan
bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku. Biasanya advertising itu dipakai
ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware menjadi aware
terhadap suatu brand. Promosi nonpersonal tersebut bisa dalam bentuk gagasan,
barang, atau jasa. Contoh: Iklan media cetak, iklan media elektronik, brosur, buklet,
poster, leaflet, billboard, dan lain-lain.
b. Promosi penjualan (sales promotion)
Sales promotion merupakan istilah
singkat dari penawaran nilai tambah dan berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dan dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respons dari kosumen. Pada konsepnya, sales
promotion digunakan untuk memotivasi konsumen agar melakukan aksi dengan
membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu
terbatas. Contoh: Kupon, hadiah, diskon, produk sample, pameran dagang, games,
dan lain-lain.
c. Penjualan personal (personal selling)
Personal Selling adalah
komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand
untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan
masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership).
Dimensi dari partnership ini adalah, seorang sales person harus memahami
konsumennya dengan baik. Personal
selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya
adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani sales person
berinteraksi secara tatap muka dengan customer. Interaksi langsung dengan satu
calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi dalam rangka mensukseskan
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Contoh: Presentasi
penjualan, pameran dagang, dan program insentif.
d. Hubungan masyarakat dan publisitas (public
relation and publicity)
Membangun hubungan baik dengan
publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang
baik, dan menangani atau mengklarifikasi isu, cerita, dan peristiwa yang dapat
merugikan. PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas mengumpulkan
opini publik saja, tetapi juga bertugas mengatur corporate brand dan menjaga
reputasinya.Sedangkan publisitas adalah stimulasi nonpersonal terhadap
permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan berita komersial yang
berarti dalam media massa, dan tidak berbayar untuk mempromosikan dan untuk
melindungi citra perusahaan atau produknya. Contoh: Seminar, press release,
sponsorship, Paper Integrated Marketing Communication & Penerapannya Pada
Perusahaan Astrid Agustini - 170610120021 majalah perusahaan, events, lobbying,
dan lain-lain. (Sulaksana uyung, 2003)
e. Pemasaran langsung (direc marketing)
Pada saat perusahaan ingin
berhubungan langsung dengan konsumen tanpa melalui retailer, maka digunakanlah
direct- response marketing. Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC
yang terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun
harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu
yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku
konsumen yang diinginkan perusahaan,
misal : penawaran harga khusus, garansi, dll), the database (mendapatkan data
konsumennya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the
response (memberikan respon yang baik terhadap konsumen, misal : dengan membuat
toll-free-line untuk layanan konsumen) sedangkan back end berusaha
mempertemukan harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni
membuat produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan
tepat waktu). Contoh: Katalog, surat, telemarketing, fax mail, internet, dan
lain-lain.
Sebelum integrated marketing
communication dikenal, perusahaan dan agensi percaya bahwa untuk mengirimkan
pesan kepada suatu kelompok target audiens tertentu diperlukan marketing
communication tools yang spesifik dan berbeda. Untuk mencapai tujuan tertentu
maka digunakan marketing communication tools yang spesifik. Misalnya untuk
mencapai brand awareness digunakan advertising, sale promotions untuk
meningkatkan penjualan atau penggunaan public relations untuk menciptakan image
yang baik terhadap suatu brand. (Fill, 2009: 257)
Kemudian disadari oleh perusahaan
dan agen-agen tersebut bahwa penggunaan marketing communication tools secara
sinergis dan terkoordinasi dapat memberikan hasil atau dampak yang lebih besar
dari pada penggunaan marketing communication tools yang terpisah-pisah atau
tidak terkoordinasi, sehingga penggunaan marketing communication tools secara
tradisional ini kemudian bergeser menjadi pengguna marketing communication
tools yang terintegritasi dan sinergis, yang kemudian disebut integrated
marketing communication (IMC). (Shimp, 2010: 9)
DAFTAR PUSTAKA
Madjadikara, Agus S. Bagaimana Biro Iklan
Memproduksi Iklan Bimbingan Praktis Penulisan Naskah Iklan (Copywriting).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Shimp, Terence A. Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. 2000.
Sulaksana, Uyung. Integrated
Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.
Paper ini ditulis oleh Dwi Ardianto Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah IAIN Pontianak Angkatan 2014.
Paper ini ditulis oleh Dwi Ardianto Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah IAIN Pontianak Angkatan 2014.
0 comments:
Post a Comment