Kedudukan Humas atau PR
juga menilai sikap masyarakat (public) agar tercipta keserasian antara
masyrakat dan kebijaksanaan organisasi/instansi. Aktivitas humas, program,
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi itu tidak lepas dari
dukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai pejabat humas dituntut untuk memiliki empat
kemampuan yaitu :
1. Memiliki
kemampuan mengamati
dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan fakta di lapangan,
2. Kemampuan
untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi yang
kreatif,inovatif,dinamis, dan menarik bagi publiknya sebagai target sasarannya
3. Kemampuan
untuk mempengaruhi pendapat umum, melalui kekuatan public relations (power
of the PR) dalam merekayasa pandangan
atau opini publik yang searah dengan kebijakan organisasi instansi yang
diwakilinya itu dalam posisi yang saling menguntungkan
4. Kemampuan
PR/Humas menjalin suasana saling percaya,toleransi,saling menghargai, good will
dan lain sebagainya dengan berbagai pihak, baik publik internal maupun
eksternal
Kedudukan, peranan
dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi (perusahaan/pemerintahan),
jelas sengatlah penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya harus dikemas
seefektivas mungkin. Dan ini di antaranya bisa diraih dengan cara mempesiapkan
dan mengaplikasikan program kerja Public Relations dengan baik dan tepat.
Hal-hal yang dapat
dilakukan public relations dalam mendukung tujuan perusahaan, yaitu:
1. Mempromosikan barang atau jasa.
2. Mendeteksi isu dan peluang yang berpengaruh
pada perusahaan.
3. Menetapkan bentuk organisasi dalam
berhubungan dengan publik.
4. Meningkatkan nama baik terhadap seluruh
karyawan.
5. Mencegah dan menyelesaikan masalah
ketenagakerjaan.
6. Meningkatkan nama baik pemegang saham.
7. Menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan
publik terhadap perusahaan.
8.
Menginvestigasi perilaku
kelompok-kelompok yang mempengaruhi organisasi.
9. Memformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara
penerapannya.
10. Memperhatikan
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public relation.
Kapan aktivitas
public relations dilakukan, kembali kepada kebijaksanaan perusahaan apa yang
ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut. Pada prinsipnya aktivitas public
relations untuk meningkatkan citra perusahaan, tetapi juga harus
dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Berikut ini
beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan dari aktivitas public
relations berkaitan dengna citra perusahaan.
a. Untuk mengubah citra perusahaan;
b. Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan
promosi perusahaan;
c.
Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan mengembalikan
kepercayaan konsumen;
d.
Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas
perusahaan;
e.
Menunjukkkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan menarik
produk yang dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan;
f.
Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu atau produk
imitasi.
A. Peran Public Relations dalam
organisasi
Peran ideal yang harus dimiliki oleh praktisi Humas
(public relations practitioner) dalam suatu organisasi/instansi, antara lain:
1.
Menjelaskan tujuan-tujuan (clarifying goals) organisasi kepada pihak publiknya.
Tugas tersebut akan terpenuhi dengan baik, apabila PR/Humas bersangkutan lebih
memahami atau meyakini pesan/informasi yang akan disampaikan itu.
2. Bertindak sebagai radar, tetapi juga
harus mampu memperlancar pelaksanaan public policynya. Jangan sampai pesan atau
informasi tersebut membingungkan atau menghasilkan sesuatu yang kadang-kadang
tidak jelas arahnya, sehingga pesan-pesan akan menjadi sulit untuk diterima
oleh public.
3. Pihak PR/Humas harus memiliki kemampuan
untuk melihat ke depan atau memprediksi sesuatu secara tepat yang didasarkan
kepada pengetahuan akan data atau sumber informasi actual dan factual, yang
menyangkut kepentingan organisasi maupun publiknya.
Peran
Public Relations tersebut diharapkan menjadi “mata” dan “telinga” serta “tangan
kanan” bagi top manajemen dari organisasi, ruang lingkup tugasnya meliputi:
a.
Membina hubungan kedalam (Publik Internal), yaitu publik yang menjadi bagian
dari perusahaan/organisasi itu sendiri. Efektifitas
hubungan publik internal memerlukan suatu kombinasi antara:
Sistem manajemen yang sifatnya
terbuka ( open management ).
Kesadaran pihak manajemen terhadap
nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan.
Kemampuan Public Relations yang
memiliki keterampilan manajerial ( manager skill) serta berpengalaman.
b. Membina
hubungan keluar (Publik Eksternal), yaitu publik umum atau masyarakat
mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga
yang diwakilinya.
Jadi peranan humas
atau Public Relations tersebut dua arah seperti dijelaskan diatas yaitu
beorientasi kedalam (inward looking).
Public Relations
ada untuk memastikan bahwa pesan yang dibawa tepat disajikan kepada
publik. Pesan ini bisa mengenai produk dan dengan
mempertimbangkan
a.
Kinerjanya
b. Perusahaan
dan etikanya
c.
Kesehatan keuangan perusahaan
d.
Reputasinya sebagai atasan yang baik dan penuh perhatian
B. Strategi
Public Relations
Adapun tahap-tahap
kegiatan strategi public relations : pertama, komponen sasaran, umumnya adalah
para stakeholders dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Kedua,
komponen sarana yang pada strategi public relations berfungsi untuk
mengarahkan.
Landasan umum dalam
proses penyusunan strategi public realtions, yang berkaitan dengan
fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan/lembaga
yaitu sebagai berikut :
1.
Mengidentifikasi
permasalahannya yang muncul.
2. Identifikasi unit-unit sasarannya.
3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit
sebagai sasarannya.
4. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit
sasaran.
5. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public
relations.
6. Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan
kebijaksanaan.
7. Menjabarkan strategi public relatins.
Manfaat yang dapat dicapai dari strategi yang diterapkan
humas adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan
pengetahuan yang jelas dan rinci.
2.
Agar
aktivitas Humas dalam mewakili lembaga/organisasi tersebut dapat dipertegas
berkenaan dengan batas-batas wewenang dan tanggungjawab dalam memberikan
keterangan.
3.
Mengetahui
secara langsung dengan tepat tentang “latar belakang” suatu proses perencanaan,
kebijaksanaan, arah dan tujuan organisasi yang hendak dicapai.
4.
Dengan
berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak, tanpa melalui
perantara pejabat/departemen lain.
5.
Sebagai
suatu akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang diambil dan kebijaksanaan
telah dijalankan oleh pihak lembaga/organisasi.
6.
Dapat
secara langsung memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau program kerja
kehumasan dalam rangka untuk memperbaiki, atau mempertahankan nama baik.
Aspek-aspek pendekatan atau strategi Humas:
1.
Startegi
operasional
2.
Pendekatan
persuasive dan edukatif
3.
Pendekatan
tanggung jawab social humas
4.
Pendekatan
kerja sama
5.
Pendekatan
koordinatif dan integrative
Peranan Humas di berbagai kegiatan di lapangan, yaitu :
1.
Menginformasikan
2.
Menerangkan
3.
Menyarankan
4.
Membujuk
5.
Mengundang
6.
Meyakinkan
Paper ini dituli oleh Hajijah
Mahasiswi Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Pontianak Angkatan 2017
Daftar Pustaka
Drs. Suryadi, Strategi mengelola Public Relations Organisasi,
Cetakan Pertama, Penerbit Edsa Mahkota,
Jakarta, 2007
Maya Diah Nirwana, Dasar – Dasar Public Relations, Penerbit
Muhammadiyah University Press, Sidoarjo, 2002
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA., Hubungan Masyarakat Suatu
Studi Komunikologis, Cetakan Keenam, Penerbit PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2001
0 comments:
Post a Comment