Creative Planning
A. Pengertian
Creative Brief (Rangkuman Kreatif)
Rangkuman
kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman
kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan
media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting
bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama,
yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.
Masing-masing
agensi periklanan mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda,
tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan. Tidak ada model
pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus
pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman
strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman
kreatif boleh berubah (Batey, 2003)
Secara
ringkas, rangkuman kreatif (creative brief) adalah dokumen yang dipersiapkan
oleh seorang eksekutif biro iklan terhadap seorang klien tertentu, yang
dimaksudkan baik untuk memberi inspirasi pada para copywriter maupun untuk
menyalurkan upaya-upaya kreatif mereka. Suatu rangkuman kreatif yang
betul-betul berharga mensyaratkan bahwa dokumen tersebut dikembangakan dengan
pemahaman penuh tentang kebutuhan-kebutuhan periklanan klien. rangkuman
tersebut juga mengharuskan akuisisi data riset pasar tentang kondisi persaingan
serta persepsi terkini konsumen tentang merek yang diiklankan beserta
saingannya.
Hal-hal
yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief
(Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) yaitu :
1. Tujuan.
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah
sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai
oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek,
mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.
2. Menyatakan
Masalah Pemasarannya. Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis
SWOT.
3. Targer
Audience. Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan
faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir
dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target
Audience maka pesan akan semakin lemah.
4. Ide
Pesan Utama. Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat
iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.
5. Alasan
Konsumen untuk Percaya. Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga
mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau
sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang
menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek
tersebut.
6. Gaya
/ Tone. Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas
komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.
7. Dampak
yang Diharapkan. Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak
sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen.
B. Untuk
Apa Itu Creative Brief (Rangkuman Kreatif) ?
Creative
Brief dibuat atau diciptakan dengan tujuan memperkenalkan, membedakan, atau
memosisikan produk dalam benak konsumen untuk menghadapi persaingan. Konsep
harus kreatif dan simpatik agar tujuannya tercapai, yaitu menjual. Pakar
periklanan Amerika Serikat asal Inggris, David Ogilvy, berkata: “it is not
creative unless it sells.” Akan tetapi “menjual” yang bahasa Inggrisnya “to
sell” sebenarnya tidak harus selalu berarti “transaksi” yang berhubungan dengan
uang. Kalau pesan dari iklan itu dapat “ditangkap” oleh sasaran, dipahami,
bahkan dipercaya (the message has got across), iklan itu bisa saja dianggap
berhasil (the message well sold).
C. Mengembangan
Cretive Brief (Rangkuman Kreatif)
Creative
atau copywriter---orang-orang yang menulis naskah iklan—harus berupaya
menghadirkan bakat kreatif mereka untuk mengembangkan periklanan yang efektif.
Orang-orang kreatif kerap mengeluh bahwa berbagai laporan riset pemasaran serta
aturan-aturan lainnya menghalangi mereka untuk dapat mengekspresikan
kreativitasnya secara total. Periklanan adalah suatu bisnis dengan tanggung
jawab untuk menjual produk. Meski riset telah menunjukkan bahwa naskah
periklanan yang didasarkan pada teori implisit para copywriter sendiri tentang
bagaimana periklanan yang berhasil terhadap konsumen, mereka tidak memiliki
kemewahan untuk menciptakan keteriakatan dalam suatu pencarian kreatif. Tujuan
akhir mereka adalah menulis naskah iklan yang memengaruhi pengharapan, sikap,
dan akhirnya perilaku pembelian dari konsumen.
Di
beberapa biro iklan, tugas copywriter diarahkan oleh suatu kerangka kerja yang
dikenal sebagai ringkasan kreatif (creative brief), dimana suatu dokumen
didesain untuk memberi inspirasi kepada para copywriter untuk menyalurkan
upaya-upaya kreatif dalam melayani kepantingan klien. Ogilvy & Mather, biro
iklan yang dikenal di seluruh dunia, menawarkan panduan untuk mengembangkan
creative brief kepada para account executive-nya (yakni personel yang mengelola
iklan bagi para klien).
Beberapa
daftar dibawah ini akan bermanfaat apabila dibaca dengan teliti agar menyadari
tujuan yang hendak dicapai.
1. Apakah
latar belakang tugas ini? Jawabannya berkaitan dengan alasan dimintainya biro
iklan oleh klien untuk melakukan tugas periklanan tertentu, misalnya merebut
kembali penjualan yang telah diambil oleh pesaing.
2. Bagaimana
strateginya? Pernyataan strategi ini memberikan pemahaman kepada para kreatif
tentang bagaimana kerja kreatif mereka harus sesuai dengan keseluruhan
strategi.
3. Apakah
tugas kita pada pekerjaan ini? Orang-orang kreatif diberi tahu tentang yang
akan dihasilkan secara tepat. Misalnya
serangkaian serial iklan TV bersama iklan di majalah.
4. Apakah
positioning merek dan/atau korporat? Merek-merek yang telah mapan memiliki
positioning berhadap-hadapan dengan merek-merek saingan dalam kategorinya.
Orang-orang kreatif menetapkan bahwa kerja kreatif mereka harus merefleksikan
pernyataan positioning merek.
5. Apakah
tujuan klien untuk pekerjaan ini?
6. Kepada
siapa kita bicara? Hal ini merupakan upaya yang tepat tentang pasar sasaran.
Dengan mengetahui karakteristik demografis, geodemografis, atau psikografis
dari pelanggan yang dimaksud, orang-orang kreatif memiliki target spesifik
berbagai upaya mereka diarahkan.
7. Apa
yang dewasa ini konsumen pikir/rasakan tentang produk/jasa kita? Orang-orang kreatif
disarankan untuk menciptakan periklanan yang lebih berlandaskan pada hasil
penelitian yang berbicara pada pelanggan sasaran dalam pengertian tentang
persepsi mereka (pikiran dan perasaan) tentang merek, lebih dari sekadar
tergantung pada anggapan dari klien atau agen periklanan.
8. Pikiran/perasaaan
apa yang kita harapkan dari konsumen terhadap prduk/jasa? Apakah ada persepsi
baru ayang perlu diubah?
9. Tindakan
apa yang kita harap dilakukan oleh konsumen? Orang-orang kreatif harus berfokus
pada suatu tindakan konsumen yang spesifik.
10. Apakah
proposisi single-minded? Menjadi pesan yang paling membedakan dan memotivasi
tentang merek yang bisa dijual ke pasar sasaran, harus memperhatiakn berbagai
keuntungan merek, lebih dari sekadar ciri-ciri merek tersebut
11. Mengapa
khalayak kita harus mempercayai proposisi ini? Bagian ringkasan kreatif ini
mendukung proposisi dengan bukti-bukti tentang ciri-ciri khas produk yang
menyokong proposisi.
12. Bagaimana
mestinya kita bicara pada khalayak? Iklan harus membangkitkan khalayak yang
dituju.
D. Studi
Kasus Creative Brief (Studi Kasus Terhadap Produk Susu Ultra / Ultra Milk, PT.
Ultrajaya Milk Industry, Tbk)
a. Tentang
Ultra Milk
Susu
Ultra Milk merupakan sebuah susu UHT yang diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk
Industry Tbk. Menggunakan susu dari sapi berkualitas menghasilkan produk Susu
segar berkualitas tinggi mengandung manfaat alami dan seimbang dari protein,
karbohidrat, vitamin, mineral seperti Kalsium, Magnesium, Fosfor, sehingga
menjadikan susu sebagai makanan yang lengkap. Susu segar mengandung semua gizi
penting yang dibutuhkan anak−anak dan juga dewasa. Selain kandungan yang kaya
akan gizi dan vitamin, susu Ultra Milk juga dikemas secara higienis karena
dikemas menggunakan kemasan aseptik 6 lapis. Kemasan ini terdiri dari plastik
polietilen yang aman untuk makanan, kertas dan lapisan aluminium untuk
melindungi susu dari sinar matahari, udara dan bakteri udara luar. Dengan
segala manfaat yang dimiliki oleh Ultra Milk, susu ini siap untuk bersaing
dengan produk susu lain baik sesama UHT maupun susu bubuk.
b. Overview
Susu
ultra Milk merupakan salah satu market leader pada susu UHT di Indonesia dengan
pertumbuhan sebesar 15−20% tiap tahunnya. Tetapi jika dibandingkan dengan
penjualan susu pada umumnya susu Ultra Milk masih kalah dengan susu bubuk,
terlebih jika target market−nya adalah anak− anak. Indonesia merupakan salah
satu negara dimana pengonsumsi susu bubuk lebih banyak dari pada susu UHT.
Penyebabnya adalah masih banyak masyarakat yang terkecoh bahwa susu bubuk
formula yang mengandung zat tambahan seperti DHA,AA, omega 3 dan sebagainya
yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. Faktanya, kandungan dalam
susu tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak, bahkan penggunaan zat yang
berlebihan juga berbahaya bagi pertumbuhan anak. Selain itu zat gizi yang
terkandung dalam susu bubuk banyak yang berkurangƒrusak akibat proses pemanasan
untuk membuat susu bubuk.
Ø Problem
1. Masyarakat
masih menganggap susu yang baik untuk anak−anak adalah susu formula dengan
segala zat dan vitamin tambahan.
2. Susu
Ultra Milk dianggap hanya bisa dikonsumsi untuk remaja dan orang dewasa.
Ø Solution
Membuat sebuah kampanye
iklan untuk menyadarkan masyarakat bahwa susu Ultra Milk juga cocok untuk
anak−anak dengan segala kelengakapan gizi yang dimiliki oleh Ultra Milk.
c. Advertising
Objective
Ø Mengubah
kebiasaan konsumsi susu untuk anak−anak dari menggunakan susu formula bubuk
beralih ke susu Ultra Milk.
Ø Mengubah
pandangan masyarakat bahwa susu Ultra Milk juga cocok diberikan untuk
anak−anak.
Ø Meningkatkan
penjualan susu Ultra Milk baik di pasar susu UHT maupun susu pada umumnya.
d. USP
(Unique Selling Proposition)
Susu
Ultra Milk adalah susu UHT yang tidak hanya sekedar susu siap minum tetapi juga
menwarkan segala kelengkapan gizi untuk aktivitas kegiatan sehari−hari.
e. Positioning
Minuman susu UHT dengan
vitamin dan gizi yang lengkap.
f. Target
Audience
Ø Demografis
a. Jenis
kelamin : Perempuan
b. Usia
: 35-40 tahun
c. SES
: A-B
Ø Geografis
: Kota−kota besar
seluruh Indonesia
Ø Psikografis
:
Seorang ibu yang selalu
memberikan yang terbaik untuk anaknya, berpikiran maju, mau menerima hal− hal
baru, dan suka mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka.
Contoh audiens dan
keseharian mereka :
Ririe (37 th)
Ririe merupakan seorang
ibu dari tiga anak. Tempat tinggalnya sering berpindah−pindah mengikuti
suaminya yang seorang diplomat. Biarpun sering berpindah pindah ririe lebih
sering tinggal di Jakarta. Kesehariannya dihabiskan untuk mengurus ketiga
anaknya. Untuk menambah penghasilan, ririe melakukan bisnis secara online, jadi
sambil mengurus anak ia juga bisa melakukan kegiatan bisinis. Selain mengurus anak dan melakukan bisnis
online, ririe memiliki beberapa kesibukan lain yaitu melakukan kajian−kajian
keagamaan bersama teman−temannya dan rekreasi bersama keluarga. Untuk
anak−anaknya Ririe selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk
anak−anaknya.
g. Single
Minded Prepotition
Anak anda tumbuh besar
bersama Ultra Milk
h. Tone
and Manner
Ø Mengedukasi,
Iklan yang dibuat nantinya dapat memberikan pencerahan bagi target audiens
bahwa susu Ultra Milk tidak hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa tetapi
juga anak−anak.
Ø Kasih
Sayang, Target audiens sangat dekat dengan hal ini, diharap iklan yang dibuat
nanti dapat menyentuh secara emosional terhadap target audiens.
Ø Keceriaan,
Jika membicarakan target audiens maka akan sangat erat kaitannya dengan
keluarga dan hal yang bisa diambil dari keluarga adalah keceriaan antar anggota
keluarga.
i.
Mandatory
Logo Ultra Milk
E. Pengembangan
Pesan ke dalam Eksekusi Kreatif
a. Strategi
Kreatif
Strategi
adalah sebuah rencana aksi/ tindakan, skema detail untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi kreatif adalah yang menentukan pesan iklan apa yang akan dikatakan
atau dikomunikasikan. Menurut Charles F. Frazer strategi kreatif yang dapat
dijadikan alternatif adalah sebagai berikut : Generik, Hak Pembelian Awal
(Preemptive), Proposisi Penjualan Unik (Unique Selling Proposition-USP), Citra
Merek, Positioning, Resonansi (Gema), dan Emosional.
Salah
satu yang terpenting dalam keputusan strategi kreatif yaitu melibatkan
pemilihan daya tarik iklan. Daya tarik iklan adalah strategi yang membicarakan
mengenai kebutuhan manusia. Berikut beberapa daya tarik yang bisa dijadikan
alternative Keamanan (Security), Rasa Takut (Fear), Humor, Seks, Penghargaan
(Esteem), Harga (Price/ Value), Kenyamanan/ Kemudahan (Convenience), dan
Kepuasan Indera (Sensory Pleasure).
b. Eksekusi
Kreatif
Eksekusi
kreatif adalah cara bagaimana suatu daya tarik iklan disajikan. Detail eksekusi
iklan adalah spesifik mengenai bagaimana pesan akan dilihat, dibaca, dan
didengarkan pada akhirnya. Keseluruhan detail tersebut melibatkan keputusan
pada format pesan, tone/ gaya, dan produksinya. Beberapa format yang bisa
digunakan pengiklan dalam mengeksekusi/ mengemas sebuah pesan antara lain, Straightforward, Demonstration, Comparison,
Problem Solution/ Problem-Avoidance, Slice
of Life, Spokespeople/ Endorsers, dan Teasers.
Headline
atau disebut juga judul atau kepala tulisan merupakan bagian terpenting dari
suatu iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian
pertama yang dibaca orang. Berikut terdapat beberapa gaya/ teknik penulisan
headline, diantaranya : News, Emotion, Curiosity, How-to, dan Word play.
Sedangkan teknik penyajian visual atau format layout pada iklan terbagi menjadi
beberapa kategori, yaitu ; Picture Window, Copy Heavy, Frame, Grid, Panel,
Silhouette, dan Jumble.
Visualisasi
iklan dapat dieksekusi menggunakan dua cara, yaitu literal (makna lugas) dan
lateral (makna kias). Ide/ konsep literal biasanya langsung, membosankan, dan
kentara, sedangkan lateral lebih asli, tidak biasa, menggunakan cara
mengejutkan dalam melihat hal yang sama, oleh karena itu mampu menghasilkan
iklan yang lebih baik.
Pesan
menjadi bagian terpenting dalam periklanan. Keberhasilan suatu iklan ditentukan
oleh kualitas pesan yang dikirimkan oleh komunikator (perusahaan) ke komunikan
(konsumen). Pesan adalah seribu gambar tentang komunikasi periklanan. Pesan
iklan harus mengandung informasi yang spesifik. Pesan iklan tersebut harus
menarik perhatian dan mudah diingat. Pesan dirancang untuk dapat menarik
perhatian audience dan melekatkannya di
benak audience.
Pesan
iklan yang baik adalah pesan yang berkaitan dengan asosiasi indra (visual), konteks emosional (cinta,
kebahagiaan, keadilan), asosiasi yang intens, kebutuhan untuk bertahan hidup, hal-hal yang
memiliki keutamaan pribadi, hal-hal yang diulang-ulang, dan hal-hal yang
pertama dan terakhir.
Strategi
merancang pesan yang sukses membutuhkan pengembangan strategi keratif dan
eksekusi strategi kreatif. Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau
ide baru. Inovasi merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Menciptakan ide yang orisinil tidaklah
mudah. Karena itu perlu adanya beberapa teknik menciptakan ide, yaitu
penyesuaian, pembesaran, pengecilan, pembalikan, penggantian, perubahan, pengaturan
kembali, dan perpaduan.
Kreativitas
dalam periklanan akan membantu Anda dalam dalam memberi informasi, membujuk,
mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat meledakkan periklanan. Pembentukan pesan tentang produk
pada prinsipnya manfaat utama yang ditawarkan merek sebagai pengembangan konsep
produk. Pesan iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreativitas
ini lebih penting daripada jumlah uang yang dikeluarkan.
Bagian
penting dari strategi kreatif adalah menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi pusat kampanye periklanan.
Beberapa pendekatan menentukan ide penjualan utama antara lain menggunakan
strategi generic, strategi premptive, strategi unique selling proposition,
strategi menciptakan suatu brand image,
strategi mencari inherent drama, in the brand, strategi resonansi, dan
strategi positioning.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam merancang pesan pada periklanan. Diantaranya adalah pesan,
target sasaran, format, bentuk huruf, dan elemen visual lainnya. Berikut ini penjelasannya :
Ø Pesan
merupakan apa yang akan dikomunikasikan. Pesan dalam iklan harus bersifat
spesifik yang mengkomunikasikan titik
penjualan, keunggulan produk, keunggulan pelayanan, bahan-bahan dari produk,
dan sebagainya.
Ø Target
sasaran adalah pembaca atau penonton yang dibidik dengan pesan tersebut secara
langsung. Mendefinisikan target sasaran membantu Anda memahami siapa yang
sedang Anda hadapi. Desainer harus mempertimbangkan referensi kolektif, cita
rasa, dan pendapatan target sasaran.
Ø Format
merupakan permukaan tempat kata dirancang yang merupakan media pesan anda.
Bentuk kata merupakan bagian dari gaya atau bentuk masing-masing huruf secara
individu dari Alfabet.
Ø Elemen
visual dapat berupa foto, ilustrasi, grafik, dan elemen-elemen grafis lainnya.
F. Pengembangan
Eksekusi Kreatif ke dalam Berbagai Marketing Communication Tools
Eksekusi
kreatif adalah cara bagaimana suatu daya tarik iklan disajikan. Detail eksekusi
iklan adalah spesifik mengenai bagaimana pesan akan dilihat, dibaca, dan
didengarkan pada akhirnya. Keseluruhan detail tersebut melibatkan keputusan
pada format pesan, tone/ gaya, dan produksinya. Beberapa format yang bisa
digunakan pengiklan dalam mengeksekusi/ mengemas sebuah pesan antara lain, Straightforward, Demonstration, Comparison,
Problem Solution/ Problem-Avoidance, Slice
of Life, Spokespeople/ Endorsers, dan Teasers.
Sebuah
pengembangan strategi kreatif berfokus pada apa yang dikatakan atau
dikomunikasian pesan periklanan serta memandu seluruh pesan yang digunakan
dalam kampanye periklanan. Beberpa pendekatan yang paling dikenal dan paling
sering dibahas termasuk :
Ø Pendekatan
proposisi penjualan unik
Ø Pendekatan
citra merek
Ø Pendekatan
pemosisian
Ø Pendekatan
merek generic
Ø Pendekatan
resonansi
Daya Tarik Perikalanan :
Daya
tarik periklanan merujuk pada basis atau pendekatan yang digunakan dalam iklan
untuk menarik perhatian atau minat para konsumen dan atau untuk mempengaruhi
perasaan-perasaan mereka terhadap produk, jasa atau gagasan. Daya tarik ini
dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Daya
Tarik Informasional / Rasional
Daya tarik ini berfokus
pada kebutuhan praktis dan fungsional konsumen akan produk atau jasa dan
menekankan cirri-ciri sebuah produk atau jasa, dan manfaat atau alasan
menggunakan atau memiliki merek tertentu.
2. Daya
Tarik Emosional
Daya tarik ini
menggunakan pesan emosional dan dirancang di sekitar citra yang diharapkan
dapat menyentuh hati dan menciptakan tanggapan berdasarkan perasaan dan sikap.
Daya tarik emosional ini dibagi dalam berbagai cara strategi kreatif mereka,
seperti:
Ø Daya
tarik humor
Ø Daya
tarik seks
Ø Daya
tarik rasa takut
3. Daya
Tarik Kombinasi
Daya tarik ini
memadukan daya tarik informasional, rasioanl dan emosional. Keputusan pembelian
konsumen sering kali diambil pada basis motif-motif rasional maupun emosional,
dan para penulis iklan harus memperhatikan kedua elemen dalam mengembangkan
periklanan yang efektif.
Gaya-Gaya Eksekusi
Kreatif :
Eksekusi
kreatif merujuk pada cara sebuah daya tarik periklanan dijalankan atau
ditampilkan. Sebagai tambahan bagi penggunaan humor, banyak cara dapat
digunakan untuk menampilkan sebuah pesan atau daya tarik periklanan, seperti
yang berikut ini:
a. Kesaksian,
dengan menggunakan tokoh terkenal atau orang “biasa” tak dikenal.
b. Solusi
masalah, menyajikan sebuah masalah kepada pemirsa untuk dipecahkan.
c. Demonstrasi,
untuk menggambarkan keuntungan atau manfaat sebuah produk.
d. Sepenggal
kehidupan, melibatkan masalah atau konflik yang mungkin dihadapi para konsumen.
e. Fantasi,
menggunakan efek-efek khusus untuk menciptakan tempat, peristiwa, karakter
bayangan.
Paper
ini dituli oleh Muhammad Dzulfiqar Wiraputra Mahasiswi Prodi Perbankan Syari’ah
IAIN Pontianak Angkatan 2014
DAFTAR PUSTAKA
Sandra
E. Moriarty, Creative Advertising – Theory and Practice. United States of
America: Prentice-Hall
Suhandang,
Kustadi (2005). Periklanan : Manajemen, Kiat dan Strategi., Nuansa, Bandung
Terence
A Shimp. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Edisi 5. Jakarta: Erlangga, 2003
Wirya,
Iwan (1999), Kemasan Yang Menjual : Menang Bersaing Melalui Kemasan. PT.
Gramedia Pustaka, Jakarta
Kartajaya,
Hermawan (2004). On Positioning, Seri 9 Elemen Marketing, PT. Mizan Pustaka,
Jakarta
Hakim,
Budiman (2005). Lanturan Tapi Relevan, Dasar-dasar Kreatif Periklanan, Galang
Press, Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment