Public relation (humas) adalah sebuah seni sekaligus ilmu
sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan
pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program
terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi, lembaga dan masyarakat yang terkait.
Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan
bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang
dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam
bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam
masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan, yang
masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu
dengan sebaik-baiknya.
Ruang Lingkup Public relation Dalam keseharianya menangani
masalah komunikasi dengan Publik Internal dan juga Publik Eksternal namun dari
beberapa publik nantinya terpecah menjadi beberapa kelompok seperti Pers, dan
pemerintah.
Public Relation adalah semua bentuk komunikasi yang
terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan
saling pengertian. Public Relations timbul karena adanya ketergantungan antar
individu, individu dan kelompok, maupun antar kelompok dengan masyarakat.
Kualitas informasi dan keintensifan komunikasi yang terjadi membuat hubungan
dalam sebuah Publik menjadi sesuatu yang sangat penting demi kelangsungan
individu, kelompok maupun masyarakat.
Hubungan yang sehat terjadi bilamana terdapat kepercayaan dari
publik-publik atas keterbukaan dan kejujuran sebuah kelompok, organisasi maupun
masyarakat.
Public Relations merupakan kegiatan komunikasi dalam suatu
perusahaan secara timbal balik. Hal ini adalah jalur pertama komunikasi
berbentuk penyebaran informasi dari perusahaan kepada publik. Pada jalur kedua
komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian tanggapan atau opini publik
dari publik ke perusahaan tadi. Melalui komunikasi dua arah tersebut, pihak
perusahaan harus selalu mengkaji, apakah informasi yang disebarkan kepada
publiknya itu diterima, dipahami dan diaplikasikan atau tidak. Evaluasi ini perlu
sebagai bahan perencanaan kegiatan ke depannya.
Secara sederhana ruang lingkup pekerjaan yang biasa
dilakukan Humas atau Public relations, yaitu:
1. Publication
& Publicity
Mengenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya membuat
tulisan yang disebarkan ke media, news letter, artikel, dan lainnya.
2. Events
Mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk
citra.
3. News
Pekerjaan seorang public reletions adalah menghasilkan
produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada publik,
seperti press release, newsletter, berita, dan lain-lain.
4. Community
involvement.
Public reletions mesti membuat program-program yang
ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat.
5. Identity-Media
Merupakan pekerjaan public reletions dalam membina hubungan
dengan media (pers) untuk memperoleh publisitas media.
6. Lobbying
Public reletions sering melakukan upaya persuasi dan
bernegoisasi dengan berbagai pihak.
7. Social
investement
Pekerjaan public reletions untuk membuat program-program
yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.
Untuk melakukan pekerjaan di bagian publisitas dan media
relations seorang Public reletions mempunyai alat-alat kegiatan, seperti:
Press
release (menulis berita tentang perusahaan kepada media)
Press
conference (menyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara langsung
mengundang wartawan)
Press
tours (mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan)
Press
party (menjamu wartawan makan bersama)
Press
receptions (mengadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan)
Media
gathering (mengumpulkan media dalam sebuah forum
Morissan Dalam bukunya Hospitality and Travel Marketing
(2008: 13) membahas mengenai ruang lingkup Public Relations yang memberikan
pandangan kepada kita, bahwa pekerjaan Public Relations saat ini sudah
terspesialisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan
public. Ruang Lingkup Public Relation
dibagi menjadi 2 yaitu Internal dan Eksternal.
Public Relations internal yaitu ruang lingkup yang masih di
dalam suatu perusahaan itu sendiri . Contohnya:
Employee
Relations (hubungan dengan para pekerja)
Stockholder
Relations (hubungan dengan para pemegang saham)
Labour
Rekations (hubungan dengan para buruh)
Manager
Relations (hubungan dengan para manager)
Tujuan dibinanya hubungan dengan pihak internal adalah :
untuk menciptakan hubungan baik yang harmonis dalam rangka memperoleh kesediaan
kerjasama diantara orang-orang yang menjadi bagian dari organisasi serta
memungkinkan orang-orang tersebut untuk ikut berpartisipasi dan berprestasi
lebih tinggi dengan medapatkan kepuasan dari hasilnya.
Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja
Bentuk-bentuk hubungan pada publik internal disebut:
1. Employee
elations yaitu kegitan PR untuk memelihara hubungan khusus antara manajemen
dengan para karyawan. Bentuknya formal karena employee merupakan potensi yang
sangat berarti dalam organisasi karena dianggap dapat menentukan sukses
tidaknya suatu organisasi.
2. Manager
relations yaitu kegiatan PR untuk
memelihara hubungan baik dengan para manajer di lingkungan perusahaan.
3. Labour
relations yaitu kegiatan PR dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan
dengan serikat buruh di dalam perusahaan dan turut menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul antara keduanya.
4. Stockholder
relations yaitu kegiatan PR dalam rangka memelihara hubungan dengan para
pemegang saham.
Publik Relations eksternal yaitu khalayak yang berada di
luar organisasi/perusahaan. Contohnya:
Goverment
relations (menjaga hubungan baik dengan pemerintah)
Community
relations (menjaga hubungan baik dengan warga setempat)
Consumer
relations (menjaga hubungan baik dengan konsumen)
Media and
Pers relations (menjaga hubungan dengan media massa dan pers)
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah di dalam bukunya yang
berjudul “Public Relations Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber”
(2011: 54-59) membagi ruang lingkup Public Relations berdasarkan jenis
organisasi yang pada garis besarnya adalah:
1. Humas
(PR) Pemerintah, Lembaga-lembaga pemerintah pusat sampai tingkat daerah
dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi dan opini publik.
Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan
opini public dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan
pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya.
2. Humas
(PR) Perusahaan, Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam
sifat, fungsi dan tujuannya maka humas perusahaan mempunyai kekhasan pula,
meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis-jenis humas
lainnya. Di dalam Humas (PR) Perusahaan sendiri diklarifikasikan menjadi
beberapa bagian yakni, Hubungan dengan karyawan oleh humas (PR), Hubungan
dengan pemegang saham, Hubungan dengan pelanggan, Hubungan dengan komunitas
khalayak sekitar, Hubungan dengan pemerintah
dan Hubungan dengan pers.
3. Humas
(PR) Internasional, seorang Amerika yang dianggap pelopor dalam mengembangkan
humas internasional, mengatakan bahwa humas internasional akan berkembang pesat
apabila suasananya didukung oleh tiga unsur dominan, yakni : Pertama,
Pemerintah yang mapan dan demokratis. Kedua, Sistem ekonomi yang memungkinkan
dikembangkan perusahaan pribadi dan digalakannya persaingan disegala lapangan
yang menuntut kerja keras. Ketiga, Media yang besar dan merdeka, yang
memperoleh pengawasan pemerintah secara minimal.
Kedudukan Public Relation Korporate
Secara umum Public Relations mempunyai kedudukan yang sangat
strategis, yakni berada di antara dua pihak publik. Baik untuk publik lingkup
internal maupun publik lingkup eksternal.
Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang Public Relations fungsinya adalah
sebagai “penyambung lidah’’ perusahaan atau organisasi. Khususnya dalam hal
mengadakan hubungan timbal balik dengan publik yang berada di dalam dan umumnya
dengan publik publik yang berada di luar perusahaan.
Menurut Rhenald Khasali dalam "Manajemen Public
Relations", mengatakan, Public Relation mempunyai tugas yang sangat
sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan
pemerintah. Public Relation bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan
krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan
kedekatan dengan pemimpin dan memerlukan dukungan penuh dari pimpinan atau di
Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas.
Kedudukan humas dan kewenangan petugasnya dalam organisasi
tidak selalu dapat dinyatakan dengan tegas. Menurut John Tondowijojo, dalam
bukunya Kedudukan Humas dalam Organisasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya), 2004,
hlm. 122 jika humas di akui sebagai bagian jajaran kebijakan pimpinan, humas
harus berada langsung dibawah direksi. Humas harus mampu menyampaikan
kebijaksanaan pimpinan sehingga ia harus berada dipihak yang berhubungan dengan
pimpinan seluruh jajaran manajemen.
Kedudukan Public Relations dalam Organisasi/perusahaan yaitu:
• Divisi PR
harus jelas pengorganisasiannya (struktur organisasi, wewenang,job description,
tanggungjawab, sertasistem kerjanya).
• Struktur
yang ideal berada di tingkat top level bila dilihat dari fungsi, tujuan dan
peranan PR.
• Dalam
praktik terdapat berbagai macam kedudukan PR dalam organisisasi : mandiri
(divisi PR),di bawah divisi pemasaran, dibawah corporate secretary, bagian
umum,dll. Pada organisasi kecil, PR umumnya dijabat sekaligus oleh pimpinan
organisasi tersebut.
• Dilihat
dari tingkatan strukturnya, divisi PR
ada yang berada di level atas, menengah maupun bawah (lower).
Keberhasilan suatu organisasi harus disertai dengan
kesuksesan membangun relasi dengan seluruh komponen yang terlibat dalam sebuah
sistem yang dijalani, baik secara internal maupun eksternal. Misalnya, sebuah
perusahaan selalu memperhatikan “suara” atau “tanggapan” dari para konsumen
atau pelanggannya. Hal ini penting karena suatu produk/jasa yang telah
diberikan akan mendapatkan respon oleh penggunannya.
Kegiatan humas haruslah sistematis dan terencana, tetapi
kadang-kadang juga perlu untuk berimprovisasi dan berinovasi. Suatu kebijakan
harus dipertimbangkan, dirumuskan, direncanakan dan di evaluasikan. Untuk ini
diperlukan analisis data yang diperoleh tentang organisasi dan lingkungannya.
Seberapa jauh Public Relation harus menapakkan ke peran internal atau fungsi
eksternal, tentu saja sepenuhnya tergantung pada kebijakan manajemen. Hanya
saja kalau kita menginjak pada tataran ideal fungsi Ppublic Relation, tentu
saja keseimbangan peran internal dan eksternal adalah perlu. Seberapa jauh
titik keseimbangan tersebut harus dijalankan tentu tergantung pada bidang gerak
perusahaan/organisasi yang bersangkutan.
Dalam menjalankan fungsinya seorang Public Relation, sebagai
pejabat humas dituntut untuk memiliki empat kemampuan, yaitu:
1. Memiliki
kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan fkata di
lapangan, perencanaan kerja komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu problematic
yang dihadapinya.
2. Kemampuan
untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi yang kreatif,
inovatif, dinamis dan menarik bagi publiknya sebagai target sasarannya.
3. Kemampuan
untuk mempengaruhi pendapat umum, merekayasa pandangan atau opini public
(crystallizing public opinion) yang searah dengan kebijakan organisasi instansi
yang diwakilinya itu dalam posisi yang saling mnguntungkan.
4.
Kemampuan PR/Humas menjalin suasana saling percaya toleransi, saling
menghargai, good will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak, baik public
internal maupun eksternal.
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha
yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan
saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR)
adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,
meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan
institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat
memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat
yang terkait.
Kedudukan
Public Relations bagi organisasi dan bagi reputasi organisasi. Perubahan
politik, sosial dan teknologi dalam masyarakat luas, ditambah dengan munculnya
ekonomi global, telah semakin mengukuhkan perlunya program – program Public
Relations diterapkan melalui strategi yang teratur pada setiap tingkatan usaha.
Hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah setiap karyawan atau anggota
organisasi merupakan perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi, dan
segala prilakunya akan mencerminkan citra keseluruhan perusahaan atau
organisasi.
Dalam pembahasan materi di atas mengenai lingkup public
relation dan kedudukan public ration korperat mungkin masih banyak kekurangan,
baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katanya,oleh
sebab itu saya selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan
mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang
positif dari teman-teman semua.
Paper ini ditulis oleh Siti Romlah Mahasiswi Prodi
Perbankan Syariah IAIN Pontianak Angkatan 2014.
Daftar Pustaka
http://derikpr.com/2017/11/07/ruang-lingkup-pr-public-relations/
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah “Public Relations Teori
dan Praktik Public Relations di Era Cyber” tahun 2011, hal 54-59
Morissan, Hospitality and Travel Marketing, tahun 2008, hal
13
John Tondowijojo, Kedudukan Humas dalam Organisasi,
(Bandung: Remaja Rosda Karya), 2004, hlm. 122
http://akbarpublicrelation.blogspot.co.id/2016/01/kedudukan-dan-strategi-public-relation.html
di akses pada tanggal 14 januari 2016
0 comments:
Post a Comment