A. Pengertian Media Planning (Media Perencanaan)
Menurut Georgen dan Michael Belch
(2001),perencaan media ( media planning ) adalah the series of decision
involved in delivering the promotional messange to the prospective and or of the product or brand.(serangkaian
keputusan yang terlibat dalam menyampaikan pesan promosi kepada calon pembeli
dan atau pengguna produk atau merek). Dengan demikian, menurut definisi
tersebut perencanaan media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah
keputusan.perencaan media menjadi panduan bagi seleksi media.sebelum membuat
perencanaan media maka diperlukan terlebih dahulu perencanaan tujuan media maka
diperlukan terlebih dahulu perencanan tujuan media ( media objectives) yang
spesifik dan strategi media (rencana tindakan) yang spesifik pula yang
dirancang untuk mencapai tujuan.jika tujuan dan strategi media telah
dirumuskan,maka informasi ini dapat digunakan dalam perencaan media.
Tugas utama Perencanaan Media
Planning
Memberikan jawaban terhadap
pertanyaan:
Bagaimana cara terbaik
menyampaikan iklan kepada calon pembeli dari suatu produk dan jasa.
BUKAN: menjual produk atau jasa
yang diiklankan
TETAPI: menyampaikan iklan atau
pesan kepada khalayak yang tepat, yaitu khalayak atau sasaran yang dijabarkan
dalam strategi pemasaran.
Tantangan Utama
Menyampaikan iklan secara EFEKTIF
dan EFESIEN
EFEKTIF:
• Mencapai
khalayak sasaran yang tepat
• Menjangkau
jumlah khalayak sasaran yang memadai
• Frekuensi
pemasangan yang memadai
• Jangka
waktu kegiatan
• Penjadwalan
kegiatan
• Jangkauan
geografis
• Penempatan
iklan dalam media terpilih
EFISIEN:
Murah belum tentu efisien mahal
belum tentu efektif
Konsep efesiensi
• Harga
yang dibayar per kotak terhadap khalayak sasaran, harga per pemirsa, pembaca,
pendengar, dsb.
• CPM
(cost per mile/ thousand): biaya biaya untuk menjangkau 1000 orang.
• CPRT/CPT
(cost per rating point): biaya yang mendapatkan 1 rating point.
Tugas Utama Departemen Media:
1. Memberikan sasaran mengenai cara terbaik untuk
menyampaikan komunikasi / pesan pengiklanan kepada khalayak sasaran.
2. Melaksanakan pembelian tempat dan pemasangan iklan
dimedia sesuai dengan rencana yang disetujui.
3. Melaporkan hasil pemasangan iklan di media.
Peran Debt. Media dan Perusahaan
dan Periklanan
Memberikan masukan pada
departemen kreatif mengenai bentuk-bentuk kreatif (iklan) yang memungkinkan
dengan mempertimbangkan anggaran yang ada, misalnya: media cetak, ukuran yang
memungkinkan, jenis kertas yang digunakan, bentuk tampilan, B/W atau Color.
Media elektronik: durasi,
bentuk-bentuk khusus (opening/closing billboard, bumper in/out, tag on,
dll)Sedangkan media buying dalam kegiatan periklanan adalah merupakan aktivitas
dalam memilih instusi media, memonitoring dan mengevaluasi hasil dari kegiatan
media planner. Fungsi yang dijalankan adalah pertama meliputi penyediaan
informasi bagi media planner misalnya rating acara atau positioning suatu
media, kedua negosiasi harga pembelian dan penyewaan waktu dan ruang pada suatu
media, ketiga memonitor pelaksanaan kegiatan iklan seperti menghitung jumlah
target audience yang tereksposur atau memonitor jadwal pelaksanaan iklan.
Keempat mengevaluasi akumulasi efektivitas kegiatan periklanan melalui media
tertentu.
Fungsi yang dijalankan Media
Planning
1. Penyediaan informasi bagi media planner, misalnya rating
acara atau positioning suatu media.
2. Negosiasi harga pembelian dan penyewaan waktu dan ruang
pada suatu media.
3. Memonitor pelaksana kegiatan iklan seperti menghitung
jumlah target audience yang tereksposure atau memonitor jadwal pelaksana iklan.
4. Mengevaluasi akumulasi efetvitas kegiatan periklanan
melalui media tertentu.
B. Strategi Pemilihan Media
Tujuan dari strategi pemilihan
media yaitu memilih media yang pas untuk kampanye iklan dalam rangka membuat
konsumen menjadi tahu, memahami, menentukan sikap, serta membeliproduk yang
telah dibuat perusahaa. Adapun yang dimaksud dengan media yaitu saluran
penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat
berbentuk surat kabar, TV, radio, majalah, media luar ruang, iklan transit,
serta direct mail. Pemilihan tiap-tiap media dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti produk, pasar sasaran, jenis pesan, luas dan jenis distribusi, biaya,
strategi iklan kompetitor, dan kelebihan serta kekurangan media tersebut.
Diluar itu pemilihan media juga bergantung ada tujuan pengiklanan, yang berupa
pintu gerbang dari semua aktivitas dalam program pengiklanan.
1. Prosedur Pemilihan Media
Pemilihan media membutuhkan dua
keputusan yakni media apa yang akan dipakai dan sarana media apa yang dipakai.
Dua metode berikut ini dapat dipakai untuk menentukan pemulihan media.
a. Biaya per seribu perbandingan kontak (cost per thousand
contacts comparison)
Dalam metode ini, pemilihan media
dilaksanakan berdasar pada jumlah kontak yang terjadi tanpa memperhatikan
kualitas kontaknya. Metode ini begitu populer, lantaran simpel dan mudah
diaplikasikan. Walau demikian, pemakaian pemakaian metode ini dapat menyesatkan
apabila pengiklan melihat kontak sama dengan eksposur. Eksposur merupakan
peluang individu menangkap pesan iklan dari media tertentu. Oleh karenanya
kuantitas serta kualitas eksposur keduanya sama penting bagi pengklan, yang
keduanya diukur melalui:
1) Jangkauan (reach), yakni jumlah individu yang menerima
eksposur dari media tertentu minimum sekali dalam periode waktu tertentu.
2) Kekerapan (frequency), yakni berapa kali individu
menerima tayangan atau pesan sepanjang periode waktu tertentu.
3) Dampak (impact), yakni nilai kualitatif tayangan pada
media tertentu. Contohnya iklan kosmetik lebih banyak faedah nya apabila
diletakan pada majalah wanita daripada di majalah bisnis.
Ada beberapa keterbatasan yang
jadi perhatian dalam metode ini, yang pertama metode ini tidak memperhitungkan
kualitas khalayak. Contohnya iklan kosmetik yang dibaca oleh 1000wnita disuatu
tabloid, maka nilainya akan tidak sama apabila dibaca 1000 pria. Kedua, metode
ii tidak memperhitungkan peluang perhatian khalayak atau dengan kata lain tidak
mempertimbangkan kekuatan dampak media pada audiensi. Contohnya, pembaca
majalah remaja lebih berpeluang untuk menyaksikan iklan lebih banyak dari pada
pembaca majalah ilmiah. Serta ketiga, metode ini tidak memperhitungkan kualitas
editoral media yang dipakai.
b. Pencocokan karakteristik audiens dan media
Pendekatan yang lain untuk
memilih media yaitu dengan menentukan target khalayak lantas membandingkan
karateristiknya dengan karateristik berbagai media. Prosedurnya yaitu sebagai
berikut:
1) Menghimpun data-data detail mengenai pelanggan (siapa,
dimana, kapan, serta bagaimana)
2) Mempelajari cakupan (coverage) suatu media.
3) Membandingkan kedua informasi diatas. Hasilnya baru
merupakan pemilihan media pendahuluan, dikarenakan hanya dilandasi aspek
cakupan.
4) Mengkaji pemilihan media pendahuluan tersebut dari aspek
yang lain seperti aspek rutinitas target khalayak pada media, jenis produk,
bentuk pesan, serta biaya pemakaiiann media.
5) Biaya iklan di alokasikan ke media-media yang dipilih
ternmasuk juga fasilitas media masing-masing. Saran media yang harus dipilih
harus mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini:
Tiras
atau sirkulasi, yakni banyaknya unit fisik penyampai iklan.
Khalayak,
yakni jumlah orang atau individu yang bisa di rangkul suatu fasilitas media.
Khalayak
efektif, yakni beberapa individu yang betul-betul menjadi sasaran fasilitas
media tersebut.
Effective
ad exposed audience, yakni bagian dari khalayak efektif yang memperhatikan
iklan di fasilitas media tersebut.
1. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi ini yaitu untuk
menilai objektivitas pengambil keputusan media. Kriteria-kriteria tersebut yaitu:
a. Thoroughness, yakni apakah pembuat keputusan betul-betul
memperhitungkan semua aspek dalam proses pemilihan media.
b. Progressiveness, yaitu apakah media yang dipilih itu
efeknya maksimal.
c. Measure-mindedness, yaitu apakah pengambil keputusan
memperhitungkan berbagai berbagai aspek dari eksposur, seperti frekuensi,
kualitas khalayak, jangkauan, dan lain-lain.
d. Practicality, yaitu apakah pemilihan media betul-betul
berdasar pada fakta, bukanlah atas dasar emosional.
e. Optimistic, apakah dari proses pemilihan media tersebut
memberi masukan untuk pengalaman pengambil keputusan.
2. Konsep Perencanaan media untuk program komuikasi
pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan
aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya
pemasaran. Komunikasi dan pemasaran merupakan hal yang tak terpisahkan.
Menurut Schultz komunikasi
pemasaran yaitu:
“the procces of managing all
source of information about a product or service to which a customer of
prospect is exposedwhich behaviourly moves the customer toward a sales and
mantains customer loyalty” (proses dari manajemen seluruh sumber informasi
tentang sebuah produk atau jasa yang ditunjukan kepada pelanggan atau prospek
yang diekspos dengan tujuan untuk membawa pelanggang pada penjualan dan memelihara
loyalitas pelanggan).
Sedangkan pengertian komunikasi
pemasaran menurut Kotler adalah “sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
untuk menginformasikan, membujuk, dan meningatkan konsumen langsung atau tidak
langsung tentang produk dan merk yang mereka jual”
Dari pengertian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran adalah suatu bentuk pendekatan
pemasaran baru yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada pelanggan dalam
upaya membujuk dan mengingatkan konsumen mengenai produk dan merek yang merka
jual guna mengembangkan hubungan perusahaan dengan konsumen sehingga dapat
memelihara loyalitas konsumen.
Menurut four As (The American
Association of Advertising Agency) IMC adalah:
“Konsep perencanaan komunikasi
pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing
bentuk komunikasi, misalnya iklan, direct response, promosi penjualan, dan
humas, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan.”
Setelah memilih pesannya, tugas pengiklan
berikutnya adalah memilih media untuk menyampaikannya. Tahap-tahapnya adalah
(1) memutuskan jangkauan yang diinginkan, frekuensi, dandampaknya; (2) memilih
di antarajenis-jenis media utama, memilihsarana media khusus; (3)
memutuskanwaktu media yang tepat dan memutuskan alokasi media secara geografis.
Kemudian, (4) hasilkeputusan-keputusan ini perlu dievaluasi.
1. Memutuskanjangkauan, frekuensi, dandampak.
Pemilihan media adalahmencari
media yang paling berbiaya efektif untuk menyampaikan jumlah dan jenispaparan
yang diinginkan kepada audiens sasaran.
2. Memilih di antarajenis-jenis media utama
Perencanaan media harus
mengetahui kemampuan jenis-jenis media utama untuk menghasilkan jangkauan
frekuensi dan dampak.
Perencanaan media menentukan
pilihan mereka di antara kategori media dengan mempertimbangkan variabel
berikut:
Kebiasaan media sasaran. Radio
dan televisi adalah media yang paling efektif untuk menjangkau remaja.Ciri-ciri
produk. Jenis-jenis media memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk
menghasilkan peragaan. Visualisasi, penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna.
Kamera polaroid paling baik diperagakan di televisi.Ciri-ciri pesan. Peran yang
berisi sangat banyak data teknis mungkin membutuhkan masalah.Biaya. Televisi
sangat mahal sedangkan iklan koran relatif murah.
C. Konsep Perencanaan Media untuk Program Komunikasi
Pemasaran
Perencanaan media meliputi proses
penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang
periklanan akan mencapai tujuan pemasaran. Perencanaan media meliputi
koordinasi tiga tingkat perumusan strategi: strategi pemasaran, strategi
periklanan, dan strategi media. Strategi pemasaran menyeluruh yang terdiri dari
identifikasi pasar sasaran dan sleksi bauran pemasaran yang member tekanan dan
arah pilihan pemasangan iklan serta strategi media. Strategi periklanan
meliputi tujuan periklanan, anggaran, dan pesan serta strategi media yang
secara alamiah biasanya lebih luas dari keseluruhan strategi pemasaran.
Strategi media perlu dikembangkan dari strategi periklanan yang lebih umum.
Strategi media itu sendiri
terdiri dari empat kegiatan yang saling berkaitan, yakni:
1. Memilih audiens sasaran
Syarat utama yang harus dipenuhi
agar strategi media berhail adalah menentukan audiens sasaran. Kegagalan untuk
mengidentifikasikan audiens dengan tepat dapat menyebabkan hilangnya exprosure,
yaitu beberapa calon nonpembeli dihadapkan pada iklan-iklan sementara beberapa
calon utama tidak.
2. Menentukan tujuan media
Aspek kedua dari strategi media
adalah menentukan tujuan khusus. Lima tujuan berikut merupakan dasar
perencanaan media; jangkauan, frekuensi, bobot, kontinuitas, dan biaya.
3. Perangkat lunak perencanaan media
Perencana media menghadapi tugas
yang sulit untuk melakukan tradeoff yang tepat di antara tujuan-tujuan yang
kadang-kadang bertentangan (jangkaun, frekuensi, dan sterusnya). Namun, secara
harfiah ada ribuan jadwal periklanan yang mungkin dapat diseleksi tergantung
pada bagaimana berbagai media dan sarana media digabungkan. Untunglah, tugas
yang menakutkan ini dipermudah dengan adanya model-model terkomputerisasi untuk
membantu para perencana media dalam memilih media. Model-model ini pada
hakikatnya berusaha mengoptimalkan tujuan, atu fungsi objektif (misalnya,
memilih suatu jadwal yang menghasilkan tingkat jabngkauan yang terbesar) dengan
jumlah kendala sehingga tidak melebihi batas atas anggaran iklan. Suatu program
computer kemudian mencari solusi yang mungkin dan memilih jadwal media tertentu
yang akan mengoptimalkan fungsi bjektif dan memenuhi semua kendala khusus.
Daftar Pustaka
Sissors, Jack Zanville dan Roger
B. Baron, Advertising Media Planning: McGraw-Hill, 2002.
Surmanek, Jim, Media planning – a
practical guide: McGraw-Hill Professional, United States, 1996.
Shimp, A. Terence. 2000.
Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasipemasaran Terpadu. Jilid 1 Alih
bahasa: Reyvani Sharial. Erlangga. Jakarta.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen
dan Komunikasi Pemasara. PT. Remaja Rosdakarya Bandung.
Paper ini ditulis oleh Guswarini Mahasiswi Prodi
Perbankan Syariah IAIN Pontianak Angkatan 2014.
0 comments:
Post a Comment