Pengantar Public Relations
Tugas Public Relations
Public Relations (PR) atau yang
lebih dikenal dengan istilah Hubungan Masyarakat (Humas) diartikan sebagai
profesi yang berhubungan dengan masyarakat dengan sekelompok individu yang
berjumlah banyak. Seorang Public Relations harus mampu menciptakan opini publik
untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hubungannya dengan masyarakat, public
relations harus bisa membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik
antara organisasi dengan masyarakatnya, serta memperoleh kepercayaan dan
goodwill dari mereka. Jadi, definisi Public Relation (PR) adalah seseorang yang
profesional dalam bidangnya untuk menciptakan opini publik, kepercayaan, dan
goodwill serta penetapan kebijaksanaan dalam pencapaian tujuan organisasi
dengan secara tepat dan secara terus
menerus guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dengan masyarakatnya karena public relation merupakan kelangsungan
hidup organisasi yang bersangkutan.
Definisi Public Relation
Menurut Kotler dan Armstrong
(2008: 117), ”Public Relations (hubungan masyarakat) ialah membangun hubungan
baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan,
membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor,
berita, dan kejadian tidak menyenangkan”.
Menurut Marsefio S. Luhukay dalam
Jurnal Scriptura (2008: 19) Public Relations (PR) hadir sebagai suatu
kebutuhan, kebutuhan untuk menjembatani organisasi dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders). Jembatan yang dibangun PR bukanlah jembatan
keledai, tetapi jembatan yang sungguh-sungguh kokoh, berdiri atas dasar Trust,
Honest, dan Credibility. Public Relations ada, karena ada kepercayaan. Artinya
masyarakat percaya pada organisasi dan organisasi percaya pada masyarakat atas
dasar saling pengertian dan win-win solution. PR membangun citra dan reputasi
organisasi lewat opini public yang menguntungkan (favourable) melalui kaca mata
publik yang memotret aktivitas organisasi di media massa. Lewat citra dan
reputasi organisasi tetap dapat berdiri kokoh dalam ranah kompetisi yang sangat
tajam merebut pangsa pasar dan konsumen yang loyal pada produk dan servis dari
organisasi.
Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut (Cutlip, Center, & Broom, 2009: 6). Dalam
buku “Effective Public Relations” Menurut
Rex F. Harlow, dalam definisinya
mencakup elemen konseptual dan operasional: Public Relations adalah fungsi
manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi,
pemahaman bersama, penerimaan mutual dan
kerja sama antara organisasi dan publiknya; PR melibatkan manajemen problem
atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat
informasi terkini tentang opini publik: PR mendefinisikan dan menekankan
tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu
manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahaan secara efektif,
dan PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi
arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan
etis sebagai alat utamanya (Cutlip, Center, & Broom, 2009: 9).
Definisi Menurut (British)
Institute of Public Relations (IPR) PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara
niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya. Definisi Menurut (Frank Jefkins) PR adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Pertemuan asosiasi-asosiasi
PR seluruh dunia di Mexico City pada bulan Agustus 1978, menghasilkan
pernyataan mengenai definisi PR sebagai berikut: “Praktik PR adalah sebuah seni
sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan
setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para
pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana
untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya (Jefkins &
Yadin, 2004: 9-11).
Jadi berdasarkan definisi-definisi
tersebut terdapat beberapa inti dari public relations yakni: goodwill,
kepercayaan, pengertian pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan
masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dan publiknya, usaha
untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul
opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut.
(Saputra dan Nasrullah, 2011: 4)
Falsafah Public Relations
Public Relations (PR) merupakan
falsafah sosial manajemen yang diterapkan pada kebijaksanaan, dan
pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa
berdasarkan komunikasi dua arah atau timbal balik dengan publiknya, untuk
menumbuhkan saling pengertian dan etiket baik.
PR juga merupakan bagian integral
yang tak terpisahkan dari kegiatan usaha atau bisnis. Edward L. Berneys dalam
bukunya Public Relations menyatakan bahwa PR mempunyai tiga macam arti, yaitu
(Edward L. Berneys,
- Memberi informasi kepada masyarakat;
- Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan dua belah pihak;
- Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
- PR merupakan falsafah manajemen yang bersifat sosial.
- PR merupakan perwujudan falsafah tersebut pada tataran kebijaksanaan.
- PR merupakan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan itu dengan menjelaskan, menginformasikan, mempertahankan atau mempromosikannya kepada publik sehingga tercipta saling pengertian dan etiket baik.
- PR merupakan suatu cara pendekatan untuk menciptakan opinipublik.
- PR sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran, dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah.
- PR ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha di bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan.
- PR dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan.
- Dimaksud misi di sini arah tujuan dari fungsinya diintegrasikan dengan kebutuhan publik.
Proses Public Relations
Menurut Cutlip & Center
(dalam Kasali dan Abdurachman), proses PR sepenuhnya mengacu kepada pendekatan
manajerial. Proses ini terdiri dari: fact finding, planning, communication, dan
evaluation (Abdurachman, 2001:31). Kasali mengadapsinya menjadi: pengumpulan
fakta, definisi permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi,
serta evaluasi.
- Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta/data sebelum melakukan tindakan. Misalnya PR sebelum melakukan suatu kegiatan harus terlebih dahulu mengetahui, misalnya: apa yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk kedalam publik, bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai faktor.
- Planning adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah itu.
- Communicating adalah rencana yang disusun dengan baik kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional.
- Evaluation adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi itu dapat dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi ini menjadi dasar kegiatan PR berikutnya.
Proses PR selalu dimulai dan
diakhiri dengan penelitian. berikut ini adalah empat langkah yang biasa
dilakukan dalam proses PR.
1.
Definisikan Permasalahan
Begitu pula dalam PR, seorang
praktisi PR harus dapat mengenal symptom dan penyebabnya.
2.
Perencanaan dan Program
Pada tahap ini seorang praktisi
PR sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan
langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.
3.
Aksi dan Komunikasi
Banyak praktisi PR sering
melupakan kedua proses di atas dan langsung masuk ke tahap ketiga, yaitu
langsung melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Meski tidak
jarang tindakan itu membawa hasil yang tidak buruk, langkah ini sama sekali
tidak disarankan karena terlalu tinggi resikonya bagi citra perusahaan.
4.
Evaluasi Program
Proses PR selalu dimulai dari
mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan data. Untuk mengetahui
apakah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan
evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil (Nova, 2011:51-52).
Peran Public Relations
Menurut Ruslan (2005) mengutip
Dozier dan Broom (1995) dalam (Hamsinah) jurnal Pembetukan Corporate Image
Untuk Citra dan Reputasi Perusahaan bahwa peranan Public Relations di bagi
empat kategori dalam suatu organisasi yaitu:
1.
Tenaga ahli (Expert prescriber)
Sebagai praktisi Public Relations
yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi dapat untuk mencari solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
2.
Fasilitator komunikasi (Communication
fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi Public
Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak
manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya dari organisasi yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan
kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi pada pihak publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dilaksanakan oleh Public
Relations bersangkutan dapat tercipta saling pengertian, mempercayai,
menghargai, dan toleransi yang baik dari ke dua belah pihak.
3.
Proses fasilitator pemecahan masalah (Problem
solving process fasilitator)
Peranan ini merupakan bagian tim
manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat sehingga
mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis
yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
4.
Teknik komunikasi (Communication technician)
Kegiatan public relations pada
hakikatnya merupakan bagian dari tehnik kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas
komunikasi dua arah (two ways traafic communication) antara lembaga atau
organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan
kegiatan komunikasi tersebut, pihak Public Relations menganalisa untuk
mengetahui efeknya atau feedback, apakan berdampak baik terhadap citra, atau
sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan bagi perusahaan atau
organisasi yang bersangkutan.
Sebagai bagian dari manajemen
suatu perusahaan, maka public relations juga memiliki peranan untuk melakukan
komunikasi dua arah timbal balik antara perusahaan dengan publiknya. Karenanya
peranan public relations dalam manajemen suatu perusahaan terlihat dalam
aktivitas pokok public relations yaitu (Ruslan, 2007:24):
1.
Mengevaluasi sikap atau opini publik,
2.
Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
perusahaan dengan kepentingan publiknya,
3.
Merencanakan dan melaksanakan penggiatan
aktivitas public relations.
Dari peranan yang tertera di atas
penulis dapat menyimpulkan humas mempunyai empat fungsi peranan di antaranya
yakni Expert Preciber Communication, Problem Solving Process Facilitator,
Communication Fasilitator, Technician Communicator. Dalam peranan tersebut
Public Relations menempati posisi penting.
Tugas Public Relations
Tugas–tugas pokok dari Public
Relations perusahaan menurut Colin Couldon – Thomas dalam bukunya Public
Relations Pedoman Praktis untuk PR adalah sebagai berikut (Colin Coulson, 1996:18)
:
1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan,
baik perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan juga ancaman dan peluangnya,
mendiagnosis masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui sarana-sarana Public
Relations, mengidentifikasi masyarakat yang dituju dan saluran-saluran yang
paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka.
2. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua
tingkatan, terutama mengenai perkembangan intern dan ekstern yang mungkin dapat
mempengaruhi reputasi perusahaan dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok
lain yang menjadi sasaran komunikai perusahaan.
3. Menjadi ahli depositor karena itu harus
mengetahui semua aspek komunikasi perusahaan baik intern maupun ekstern
4. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan
ekstern yang penting
5. Memastikan arus informasi yang efektif untuk
kelompok-kelompok masyarakat yang terpilih
6. Membentuk komisi-komisi riset untuk
proyek-proyek khusus agar dapat menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah
atau mengukur efektivitas program-program dari Public Relations yang telah
dilaksanakan
7. Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas
Public Relations sehingga dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada
pihak manajemen
8. Merencanakan dan me-manage kegiatan-kegiatan
delegasi perusahaan
9. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis
masalah-masalah komunikasi, menulis dan menerbitkannya
10. Memastikan seluruh organisasi dan tidak
melakukan sesuatu tindakan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi.
Tugas Public Relations menurut
Oxley yang dikutip oleh Yosal Iriantara dalam bukunya Manajemen Strategis
menyebutkan bahwa tugas Public Relations adalah (Yosal Iriantara, 2004:45):
- Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik-publiknya
- Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik-publik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik pokok terhadap organisasi
- Bekerja sebagai penghubung antara manajemen dan publik-publiknya dan
- Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dan organisasi.
Daftar Pustaka
Bernays, Edward. L. 2002. Public
Relations. Kesingger Publishing, LLC
Colin Coulson - Thomas, Public
Relation, 1996: Pedoman Praktis untuk Humas. Jakarta: Bumi. Aksara
Cutlip, Scott M. Allen H, Center.
Broom, Glen M. 2005. Effective Public
Relations. Edisi 8. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
Jefkins, & Yadin. 2003.
Public Relations. Edisi kelima Jakarta: Penerbit Erlangga
Kasali, Rhenald. 2000 Manajemen
Public Relation. Jakarta: PT. Temprint
Kotler, Philip and Gary
Armstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Marsefio S. Luhukay, 2008.
Penerapan Manajemen Krisis di Indonesia. Jurnal Ilmiah Scriptura, Vol. 2, No.
1, 19.
Ralph Currier David dan Allan C.
Filley, 1973. Principle of Management, Penerbit: Alexander Hamilton Institute.
New York.
Ruslan, Rosady.. 2004 Metode
Penelitian: Public Relation dan Komunikasi. Penerbit: PT. Raja Grafindo
Perkasa. Jakarta
Soemirat, Soleh & Ardianto,
Elvinaro. 2007, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung, Rosdakarya.
Yosal Iriantara. 2004, Community
Relations Konsep dan Aplikasi. Bandung: Sembiosa Rekatama Media
Paper ini ditulis oleh Muhammad
Dzulfiqar Wiraputra Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah IAIN Pontianak Angkatan
2014
0 comments:
Post a Comment