Public relations (PR) atau hubungan
masyarakat (humas) telah menjadi ”trend” manajemen di Indonesia, dengan
berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat dari dibentuknya ”bagian” atau
”divisi” PR dalam banyak perusahaan, profit maupun non profit. PR juga berkembang
dengan analogi yang beragam, tergantung bagaimana orang mempersepsinya.
Ada yang mendeskripsikan tugas PR
sebagai protokoler, fotografi, tugas mengatur dan menservis wartawan, menjawab
berita, mengkliping koran, mengelola buletin, event organizer sampai dengan
analog sebagai ”penyelamat” organisasi dari citra buruk di mata masyarakat. PR
sampai saat ini juga dipersepsi sebagai ”dunianya” perempuan cantik, pria
necis, glamour, menarik, wangi, memiliki relasi yang luas, sehingga untuk
menjadi seorang PR dianggap mudah, tidak memerlukan kompetensi tertentu.
Di dalam pembahasan makalah ini
kami membahas tentang ruang lingkup Public Relations terbagi dua, yaitu
eksternal public relations dan internal public relations.Membina hubungan ke
dalam (publik internal) dan Membina hubungan ke luar (publik eksternal).
Dalam
setiap bidang pekerjaan, sudah secara otomoatis terdapat ruang lingkup bidang
pekerjaan. Ruang lingkup ini merupakan hal - hal apa saja yang akan dikerjakan
atau menjadi sasaran kegiatan Public Relations. Ruang lingkup Public Relations
terbagi dua, yaitu eksternal public relations dan internal public relations.
Berikut
penjelasan Ruang Lingkup Public Relations yang dikutip dari beberapa buku :
Ruslan
(2010:22-23) menjabarkan adapun Ruang lingkup tugas Public Relations dalam
sebuah ornganisasi/lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :
1.
Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Yang
dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di
dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
a. Hubungan dengan karyawan : Melakukan dan menjalin
hubungan melalui komunikasi yang baik antar karyawan merupakan tugas dan
pekerjaan CPR. Cara untuk tetap menjalin, menjaga dan memelihara hubungan yang
baik dengan sesama karyawan, baik antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya
dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, seperti: kegiatan
kebersamaan, olahraga, tour, outbond dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Didalamnya juga akan
terbentuk motivasi kerja, moral kerja, budaya perusahaan, filosofi perusahaan
dan karyawan pun mendukung atas produk-produk perusahaan.
b. Hubungan dengan keluarga : karyawan Keluarga
karyawan juga merupakan pihak yang berpengaruh di dalam suatu perusahaan.
Keluarga karyawan memberi dukungan kepada anggota keluarganya yang bekerja di
perusahaan. Tanpa dukungan dari keluarga tidaklah mungkin karyawan dapat
melakukan tugas, pekerjaan dan kewajibannya dengan baik. Oleh karena itu,
memperhatikan dan peduli terhadap kebutuhan dan kepentingan keluarga karyawan
adalah hal yang tak dapat diabaikan. Cara yang dapat dilakukan CPR dalam
melibatkan atau mengikutsertakan anggota keluarga karyawan, seperti: family
gathering, pertandingan dan perlombaan, melakukan kunjungan atau anjangsana dan
yang lainnya yang dapat mempererat tali persaudaraan diantara anggota keluarga
karyawan
c. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder
relations) : Pemegang saham atau orang yang menanamkan modalnya atau penyandang
dana perusahaan perlu mendapat perhatian dan pihak perusahaan. Pekerjaan ini
lebih tepat dilakukan oleh CPR. CPR dapat menjalin dan memelihara komunikasi yang
baik dengan pihak penyandang dana, seperti: merancang pertemuan dan melakukan
pertemuan rutin atau berkala dengan pihak manajer dan investor. Mengundang
investor ke perusahaan untuk dapat melihat langsung perkembangan perusahaan.
Memberikan laporan secara rutin dan berkala kepada pihak investor, agar
investor mengetahui dan memahami dengan benar mengenai kemajuan dan
perkembangan perusahaan.
2.
Membina hubungan ke luar (publik eksternal)
Yang
dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang
diwakilnya.
a. Hubungan dengan masyarakat sekitar (community
relations) : Salah satu tugas pekerjaan CPR yang berkaitan dengn eksternal PR
adalah dapat menjalin, memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar.
Tidak dapat tidak, perusahaan wajib membina hubungan yang baik dengan
masyarakat yang ada di sekitar perusahaan. Maju, mundurnya perusuhaan sedikit
banyaknya dipengaruhi atau ditentukan oleh masyarakat yang ada di sekitar
perusaahaan. Perusahaan yang tak mempedulikan atau menghiraukan masyarakat
sekitar dan mengabaikan, jangan berharap banyak perusahaan tersebut dapat eksis
apalagi berkembang dan maju.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam membina hubungan dengan
masyarakat sekitar perusahaan, seperti: memberikan bantuan dana pendidikan atau
beasiswa, memberikan fasilitas pendidikan dan perlengkapan sekolah. Memberikan
fasilitas ibadah, kesehatan, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan masyarakat
sekitar sesuai dengan kemampuan perusahaan.
b. Hubungan dengan pemerintah : Hubungan pemerintah
merupakan salah satu hubungan eksternal yang terjadi antara pihak permerintah
dengan pihak perusahaan. Sama halnya dengan masyarakat sekitar, perusahaan
perlu dan harus memelihara dan menjaga hubungan dengan pihak pemerintah.
Disinilah tugas dan pekerjaan CPR agar dapat memellihara dan menjaga hubungan
yang baik dengan pihak pemerintah. Hubungan yang baik dengan pemerintah akan
memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan
kebijakankebijakan pemerintah, sehingga terwujud sesuai dengan aturan
pemerintah dan tidak melanggar hukum. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
dalam membina hubungan dengan pihak pemerintah, seperti: melakukan dialog,
pertemuan berkala, bentuk perhatian ucapan selamat kepada pejabat yan menduduki
jabatan baru atau pemberian ucapan ulang tahun dan bakti sosial.
c. Humas
(PR) Pemerintah : Lembaga-lembaga pemerintah pusat sampai tingkat daerah
dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi dan opini public.
Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas luasnya, dan
opini public dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan
pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya. Wahidin Saputra dan
Rulli Nasrullah dalam buku Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber” ( 2011: 54-59) mengutip Sam Black dalam bukunya,
“Practical Public Relations” mengklarifikasikan humas menjadi humas pemerintah
pusat (center government) dan humas pemerintahan daerah (local government).
d. Humas
(PR) Pemerintah Daerah: Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja
dengan humas pemerintah pusat, dalam rangka pengorganisasian dan mekanisme
kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup.
e. Hubungan dengan media atau pers : Hubungan degan
pihak media atau pers adalah hubungan yang perlu dan penting, karena bila CPR
tidak dapat menjaga dan memelihar hubungan yang baik dengan pihak media, maka
perusahaan tidak dapat dikenal dimengerti apalagi didukung. Pihak media dapat
mengecilkan berita atau sebaliknya dapat membesarkan berita, sehingga media
sangat dibutuhkan oleh CPR. Berkembang atau tidaknya perusahaan juga ditentukan
oleh pihak media. Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilakukan CPR dengan pihak
media, seperti: konferensi pers, press briefing, press tour, mengirimkan press
release, special event, press party dan yang lainnya yang bertujuan peningkatan
hubungan yang baik dan harmonis antara CPR dan pihak media.
f. Hubungan dengan konsumen dan pelanggan : Membina,
menjaga dan memelihara hubungan yang baik dengan konsumen dan pelanggan adalah
salah satu pekerjaan CPR yang harus dikerjakan. Perusahaan yang tak dapat
menjaga dan memelihara hubungan yang baik akan membuat konsumen dan
pelanggannya satu persatu lari dan meninggalkan produk/ jasa perusahaan.
Bukanlah pekerjaan yang mudah untuk menjaga hubungan yang baik dengan konsumen
dan pelanggan, butuh kesabaran, kerendahan hati dan hati yang lapang dalam
menerima kritik, masukan dan saran. Membina hubungan baik
Bahwa pada prinsipnya lingkup dari Public Relations atau Corporate
Public Relations ada dua yaitu internal dan eksternal. Keduanya adalah
kesinambungan yang harus selalu di lakukan atau dijalankan oleh Public
Relations sehingga dalam melakukan tugas-tugasnya Public Relations tidak lagi
salah dalam memahami apa saja lingkup ke dalam (internal) dan ke luar
(eksternal).
Pada
prinsipnya, ruang lingkup tugas danpekerjaan CPR ada dua, yaitu membina,menjaga
dan memelihara hubungan ke dalam(internal public) dan juga hubungan ke
luar(external public). Menurut Betty Wahyu NilaSari dalam Maria Assumpta
Rumanti (2006),tugas pokok CPR dalam hal ini PR perusahaanadalah:
1.
Menyelenggarakan dan bertanggung jawabatas penyampaian informasi secara
lisan,tulisan, melalui gambar (visual) kepadapublik, supaya publik memiliki
pengertianyang benar tentang organisasi atauperusahaan, tujuan dan kegiatan
yangdilakukannya.
2. Memonitor, merekam dan
mengevaluasitanggapan serta pendapat umum ataumasyarakat.
3. Memperbaiki citra organisasi
atauperusahaan.
4. Melakukan bentuk kegiatan
sebagaitanggung jawab sosial perusahaan atausering disebut CSR (Corporate
SocialResponsibility). Jadi CSR merupakan bentukatau wujud konkrit dari rasa tanggung
jawabdan kepedulian perusahaan terhadap publik.
5. Komunikasi CPR atau PR
perusahaanmemilik bentuk yang khusus, yaitukomunikasi timbal balik. Artinya,
PRperusahaan tidak hanya menyampaikan ataumemberikan informasi kepada publik,
tetapijuga meminta, memberi kesempatan kepadapublik untuk memberikan
respon,tanggapan, masukan, opini ataupunpenilaiannya terhadap
kegiatan-kegaitanyang telah dilakukan perusahaan. Dengancara ini, PR perusahaan
dapat mengetahuiaspirasi, keinginan, kebutuhan dan harapandari publiknya.
Dari
lima tugas pokok yang telah diuraikan,jelas bahwa lingkup pekerjaan CPR
dibagidalam dua bagian besar, yaitu lingkuppekerjaan yang sifatnya ke dalam dan
lingkuppekerjaan yang sifatnya ke luar:
Secara
sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan public relations dapat
disingkat menjadi PENCILS, yaitu :
1.
Publication & publicity,
yaitu mengenalkan perusahaan kepada publik.
2.
Events, mengorganisasi event atau
kegiatan sebagai upaya membentuk citra.
3.
News, pekerjaan seorang public
relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya
menyebarkan informasi kepada publik.
4.
Community involvement, public
relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk
menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.
5.
Identity Media,
merupakan pekerjaan public relationsdalam membina hubungan dengan
media (pers)
6.
Lobbying, public relations sering
melakukan upaya persuasi dan negoisasi dengan berbagai pihak.
7.
Social investement,
pekerjaan public relations untuk membuat program-program yang bermanfaat
bagi kepentinagn dan kesejahteraan social.
CPR
mempunyai fungsi internal dan eksternal. Seperti yang dikemukakan oleh Betrand
Russel Canfield dalam Lubis (2001:20), fungsi humas adalah “it should serve the
public interst” (mengabdi kepada kepentingan publik), “maintain good
communication” (memelihara komunikasi yang baik), dan “stress good morals and
manners” (menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik). Hal yang senada
juga dikemukan oleh Scott Cutlip, Allen M Center and Gleen M Broom (1999) bahwa
fungsi humas adalah untuk mempengaruhi pendapat publik, membuat penyajian pesan
agar dapat diterima masyarakat dan melakukan komunikasi dua arah secara timbal
balik.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi CPR memiliki dua fungsi
yaitu fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi internal CPR adalah sebagai
berikut:
1.
Mengadakan analisa terhadap kebijakan
organisasi atau instansi yang sudah maupun yang sedang berlangsung.
2.
Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari
analisa yang dilakukan terhadap kebijakan organisasi atau instansi, baik yang
sedang berlangsung maupun terhadap perencanaan kebijakan baru.
3.
Mengadakan konseling public relations, baik
langsung maupun tak langsung dalam usaha menumbuhkan motivasi airah kerja para
karyawan.
4.
Mengadakan dan menjalin hubungan dengan para
pemegang saham, melalui pertemuan berkala, memberi laporan dan mengirim
majalah. Dari keempat fungsi di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi internal
public pelations adalah memelihara, menjaga, membina komunikasi yang baik
diantara internal public, seperti: karyawan, pemegang saham dan keluarga
karyawan.
Adapun fungsi CPR eksternal adalah:
1.
Memelihara, menjaga, membina komunikasi yang
baik dengan para external public, seperti: masyarakat sekitar, pelanggan,
instansi pemerintah, pihak media atau pers, konsumen, pemasok dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan dengan organisasi atau perusahaan.
2. Mengubah
dan mempengaruhi opini publik, tujuannya untuk mendukung kebijakan organisasi
atau perusahaan sehingga terbentuk opini publik yang favourable atau menyenangkan
Paper ini ditulis oleh Abang Zakqy
Husna Mahasiswa Jurusan Perbankan
Syari’ah IAIN Pontianak angkatan 2014
Daftar
Pustaka
Jurnal Yerah
Melita, Dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi Stisip Widuri: Mengkaji Ruang Lingkup
Pekerjaan Marketing Public Relations (Mpr) Dan Corporate Public Relations
(Cpr).
INSANI,
ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 3 No. 1 Juni 2016.