Kegiatan
komunikasi pemasaran fokus pada pengalaman khalayak yang meliputi pelanggan,
pemegang saham, serikat buruh, masyarakat lokal, pemasok dan anggota saluran
distribusi. Komunikasi pemasaran dapat berbentuk yang komunikasi yang
direncanakan ataupun tidak direncanakan. Komunikasi pemasaran juga dapat
didasarkan pada suatu produk atau layanan. Semua kegiatan ini saling
berhubungan satu sama lain. Elemen lain yang tidak kalah penting adalah
penggunaan media yang merupakan saluran komunikasi yang sangat popular dimata
pelanggan.
Sebagai pemasar,
perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai pesan yang akan dikirimkan kepada
khalayak sasaran. Orang, proses dan sistem teknologi dapat meningkatkan
kecepatan dan ketepatan kegiatan komunikasi pemasaran. Semua ini berdampak
langsung pada khalayak sasaran dan pemahaman mereka mengenai pesan yang
dikomunikasikan dan membentuk suatu interaksi dan dialog.
Komunikasi
pemasaran memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Informasi dan
promosi: Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi konsumen dan calon konsumen
untuk membeli produk dengan menggunakan komunikasi massa.
Proses dan
pembentukan citra: Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi beberapa tahapan
proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Integrasi:
Komunikasi digunakan secara efektif dan efisien agar konsumen mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai suatu produk.
Hubungan:
Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk menyatukan berbagai macam bentuk
hubungan yang dibangun oleh organisasi dengan konsumen.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu interaksi dinamis yang
mempengaruhi sisi kognitif, perilaku, dan lingkungan yang dilakukan oleh
manusia untuk mengubah aspek-aspek kehidupannya (Hawkings, Roger, dan Coney,
1986).
Motivasi adalah
kekuatan pendorong yang mendorong orang untuk bertindak. Ini merupakan alasan
seseorang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu. Begitu pula
dengan pembelian suatu produk. Alasan dibalik pembelian suatu produk didasari
oleh motivasi membeli. Motivasi inilah yang mendorong perilaku konsumen untuk
membeli suatu produk. Hal ini dapat juga didasari oleh keinginan psikologis
atau keinginan fisiologis.
Motivasi
bersifat dinamis. Dalam artian, kebutuhan manusia yang terus berkembang dan
membuat manusia tidak pernah merasa puas. Selain itu, berbagai macam kebutuhan
baru terus menerus muncul. Ketika suatu tujuan telah terpenuhi, manusia akan
menetapkan suatu tujuan baru yang tingkatan lebih tinggi lagi untuk dicapai.
Antara manusia
yang satu tidak akan pernah memiliki kepribadian yang sama dengan manusia yang
lainnya. Sebagai seorang pemasar sebaiknya memahami kepribadian konsumen karena
hal ini berkaitan erat dengan perilaku konsumen. Konsumen cenderung untuk
memilih dan membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya.
Dari berbagai
studi yang telah dilakukan oleh para ahli psikologi, kepribadian memiliki
beberapa karakteristik, diantaranya adalah :
Kepribadian
bersifat terintegrasi, dalam artian semua faktor-faktor yang membentuk
kepribadian berinteraksi satu dengan yang lainnnya sehingga menghasilkan suatu
kepribadian yang menyeluruh.
Kepribadian
bersifat unik yang merefleksikan perbedaan-perbedaan individual.
Tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Kepribadian
bersifat melayani diri sendiri. Kepribadian bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan individu sebagaimana yang diartikan oleh sifat seseorang.
Kepribadian
bersifat konsisten. Kepribadian dasar seseorang yang telah dibentuk
sejak masa anak-anak akan cenderung untuk bertahan selama masa dewasa.
Kepribadian
adalah sarana menyampaikan ekspresi. Banyak cara yang dapat kita
lakukan untuk mengekspresikan kepribadian disamping perilaku. Perasaan,
pemikiran, dan interaksi sosial adalah refleksi kepribadian.
Kepribadian
dapat berubah. Kebudayaan dan proses evolusi dapat mengubah
kepribadian seseorang. Proses budaya dan evolusi dapat berupa terjadinya
beberapa peristiwa besar dalam hidup seperti, pernikahan, kelahiran anak,
kematian orang tua, perubahan profesi dan/atau pekerjaan, bencana alam, atau
relokasi ke lingkungan budaya baru yang sama sekali berbeda.
Proses pengambilan keputusan pembelian adalah seluruh pengalaman dalam
mempelajari, memilih, menggunakan, dan bahkan membuang suatu produk.
Terdapat 3
tingkatan pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen, yaitu :
Extensive
Problem Solving – Pada tingkatan ini konsumen tidak memiliki kriteria yang
ditetapkan untuk mengevaluasi kategori produk atau merek tertentu dari kategori
tersebut.
Limited Problem
Solving – Pada tingkatan ini konsumen telah menetapkan kriteria dasar
untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai macam merek dalam kategori.
Perilaku
Respon – Pada tingkatan ini konsumen memiliki pengalaman dengan
kategori produk dan serangkaian kritera kriteria yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi merek mereka sedang dipertimbangkan.
Terdapat 4
pandangan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen yaitu :
Pandangan Ekonomi.
Agar konsumen berperilaku rasional dalam arti ekonomi, maka konsumen harus
dapat menyadari semua alternatif produk yang tersedia, mampu memberikan
peringkat secara benar untuk setiap alternatif dalam hal manfaat dan kerugian,
dan dapat mengidentifikasi satu alternatif terbaik.
Pandangan Pasif.
Konsumen tunduk kepada upaya promosi, konsumen dianggap sebagai pembeli
impulsif dan tidak rasional, konsumen dapat dimanipulasi oleh orang-orang yang
terampil dalam penjualan.
Pandangan
Kognitif. Konsumen digambarkan sebagai orang yang dapat memecahkan masalah.
Pandangan
Emosional. Disebut juga pandangan impulsif yang didorong oleh emosi
konsumen.
Beberapa
peneliti pemasaran telah mengembangkan suatu model proses tahapan pengambilan
keputusan pembelian oleh konsumen yang disebut dengan,
Model 5 Tahap
Pengambilan Keputusan Pembelian oleh Konsumen.
Menurut model
ini, dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian para konsumen melewati
beberapa tahapan yaitu pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi
(information search), evaluasi beberapa alternatif (evaluation of
alternatives), keputusan pembelian (purchase decision), dan perilaku pasca
pembelian (postpurchase behavior).
Dalam komunikasi
pemasaran, kelompok rujukan dapat mempengaruhi anggota kelompoknya untuk
memilih atau membeli suatu produk atau keduanya berdasarkan informasi dan
pengalaman, serta kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok rujukan.
Pengaruh yang diperoleh oleh anggota kelompok bersifat positif maupun negatif.
Kelompok rujukan juga berpengaruh dalam memanifestasikan berbagai aspirasi
anggota kelompoknya. Pengaruh kelompok rujukan dapat sangat kuat ketika
keputusan untuk membeli suatu produk yang dilakukan oleh seorang individu
sangatlah kecil.
Bauran Komunikasi Pemasaran (Promosi) terdiri atas lima alat
komunikasi utama:
Periklanan:
Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang
dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
Promosi
Penjualan: Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa.
Hubungan
masyarakat dan publisitas: Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
Penjualan
pribadi: Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
Pemasaran
langsung: Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Periklanan
Karena banyaknya
bentuk dan penggunaan periklanan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang
merangkum semuanya. Namun, sifat-sifat berikut dapat diperhatikan:
Presentasi umum:
Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan pada produk dan
menyarankan tawaran yang terstandardisasi. Karena banyak orang menerima pesan
yang sama, pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut
akan dimaklumi oleh umum.
Tersebar luas:
Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual
mengulang pesan berkali-kali. iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan
membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh
seorang penjual menyiratkan hal yang positif tentang ukuran., kekuatan, dan
keberhasilan penjual.
Ekspresi yang
lebih kuat: Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan
produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
Tidak bersifat
pribadi: Audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan
hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog, dengan audiens.
Promosi
Penjualan (Sales Promotion)
Berbagi insentif
jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa.
Walaupun alat
promosi penjualan seperti kupon, kontes, harga premi, dan sejenisnya sangat
beragam, namun semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda:
Komunikasi:
Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya meinberikan informasi yang
dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.
Insentif Promosi
penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang
memberi nilai bagi konsumen.
Ajakan: Promosi
penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.
Perusahaan
menggunakan alat-alat promosi penjualan itu untuk menciptakan tanggapan yang
lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan
akibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan mendorong
penjualan yang lentur.
Hubungan
Masyarakat dan Publisitas
Daya tarik
hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus:
Kredibilitas
yang tinggi: Ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya
oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
Kemampuan
menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya: Hubungan masyarakat dapat
menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan
iklan.
Dramatisasi:
Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan
atau produk.
Pemasar
cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat; tetapi program hubungan
masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen
bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif.
Penjualan
personal (Personal Seling)
Penjualan
personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembeliar
lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus:
Konfrontasi
personal: Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
Mempererat:
Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungar mulai dari hubungan
penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar
mengetahui_ minat pelanggan yang terbaik.
Tanggapan:
Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan wiraniaga.
Pemasaran
Langsung (Dirrect Marketing)
Meski terdapat
berbagai bentuk pemasaran langsung-surat langsung, pemasaran jarak jauh,
pemasaran elektronik, dan sebagainya-semuanya memiliki empat karakteristik
berikut. Pemasaran langsung bersifat:
Nonpublik: Pesan
biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
Disesuaikan:
Pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju.
Terbaru: Pesan
dapat disiapkan dengan sangat cepat.
Interaktif:
Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut
0 comments:
Post a Comment