Klik: Hermawan Kartajaya

Empowering customer mengacu pada upaya brand memberi kekuasaan kepada customer. Mereka harus dibuat seolah-olah memiliki brand itu sendiri (own the brand)

Klik: Peter F. Drucker

Hal paling penting dalam komunikasi adalah mendengarkan dan memahami apa yang tidak dikatakan.

Klik: Tony Robbins

Kualitas hidup Anda adalah kualitas komunikasi Anda.

Klik: Elizabeth Goenawan Ananto

PR merupakan ujung tombak dalam hal pemetaan kondisi publik dan perusahaan

Klik: Prita Kemal Gani

PR bukanlah masalah cantik atau gagahnya saja, namun lebih kepada kepiawaian, kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi, memiliki wawasan yang luas dan skill-skill yang mendukung profesinya

Monday, December 18, 2017

Pemilihan Media dan Budgeting

Perencanaan media merupakan kegiatan yang sangat penting dalam periklanan dan promosi.  Sering kali terjadi iklan dan promosi menjadi kegiatan penghamburan dana namun tidak memberikan hasil yang diharapkan. Perencanaan media yang dipersiapkan secara baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian lebih besar dari audiens sasaran. Bagian ini akan menjawab pertanyaan seperti jenis media apa yang akan dipilih, seberapa sering suatu iklan harus muncul disuatu media, dan seterusnya.dalam hal ini, jenis produk ( barang atau jasa ) yang diiklankan mempengaruhi pengaruh media. Jenis produk tertentu adakalanya lebih cocok diiklankan melalui media televisi namun produk lainnya lebih sesuai jika menggunakan media cetak atau lainnya.

Menurut Georgen dan Michael Belch (2001), perencaan media ( media planning ) adalah the series of decision involved in delivering the promotional messange to the prospective and  or of the product or brand. (serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan pesan promosi kepada calon pembeli atau pengguna produk atau merek). Dengan demikian, menurut definisi tersebut perencanaan media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah keputusan. Perencanaan media menjadi panduan bagi seleksi media. Sebelum membuat perencanaan atau pemilihan media diperlukan terlebih dahulu perencanaan tujuan media ( media objectives) yang spesifik dan strategi media (rencana tindakan) yang spesifik pula yang dirancang untuk mencapai tujuan. Jika tujuan dan strategi media telah dirumuskan, maka informasi ini dapat digunakan dalam perencaan atau pemilihan media.

Perencanaan menjadi penting untuk memperoleh efisiensi dan efektivitas kegiatan. Perencanaan juga dapat memperkirakan hasil suatu kegiatan. Khusus dalam bidang periklanan, perencanan akan membantu mengarahkan kegiatan sehingga diperoleh efisiensi dan efektifitas yang diharapkan. Perencanaan periklanan juga menjadi pengarah akan tindakan yang dilakukan. Karena dalam perencanaan telah ditentukan langkah-langkah yang dilakukan.

Perusahaan menggunakan lebih dari satu media untuk berpromosi kecuali anggaran media perusahaan bersangkutan kecil. Penggunaan media ini disebabkan beberapa alasan.
pertama,media yang berbeda memiliki cara penyampaian pesan yang berbeda.
kedua,penggunaan satu media tunggal jarang sekali mampu menjangkau setiap individu yang menjadi target audiens.
ketiga,strategi media seringkali meminta penggunaan lebih dari satu media.

Menentukan media yang akan digunakan dalam perencanaan media, perlu memperhatikan bebrapa hal sebagai berikut:
1. Memilih khalayak sasaran
Berhasilnya strategi media mensyaratkan bahwa khalayak sasaran harus dituju dengan jelas. Karena orang yang memiliki karakteristik bersama cenderung bertindak dalam cara-cara serupa, para pengiklan suka membagi penduduk ke dalam segmen konsumen dan kelompok pembeli melalui kemiripan tertentu.
2. Merinci Tujuan-tujuan media
Sebuah perusahaan biasanya memiliki tujuan organisasi tertentu yang membentuk tujuan pemasaran. Lima tujuan dalam perencanaan media berupa:
Jangkauan : proporsi khayalak sasaran mana yang harus melihat, membaca, atau mendengar pesan iklan selama satu periode tertentu
Frekuensi: Seberapa sering hendaknya khalayak sasaran bersinggungan dengan iklan selama periode tertentu
Bobot : seberapa banyak periklanan total yang diperlukan selama satu periode tertentu untuk mencapai jangkauan dan frekuensi yang dikehendaki
Keberlanjutan : bagaimana anggaran periklanan tersebut dialokasikan
Biaya : cara termurah untuk mencapai suatu tujuan.
3.  Memilih media dan sarananya
Sebagai satu elemen dalam strategi media, media adalah saluran komunikasi yang menyampaikan pesan pengiklan ke khalayaknya. Organisasi media menjual ruang dan waktu. Media yang paling sering digunakan adalah televisi, koran, majalah, radio, reklame luar ruang dan tempat transit, serta tanggapan langsung, meskipun internet mulai menjadi pesaing.
Sarana adalah program- program siaran tertentu atau pilihan cetakan dimana iklan ditempatkan.
4. Pembelian media
Pemilih sebuah media dan sarana-sarana media spesifik bergantung pada ketersediaan media dan informasi yang diberikan kepada para perencana media dan para pembeli tentang ukuran dan profil khalayak serta biaya ruang atau waktu dalam media. Pembelian media juga dapat menjadi bagian yang mendatangkan banyak keuntungan bagi bisnis agen periklanan. Sekarang ini, banyak perencana dan pembeli media direkrut segera setelah lulus sekolah dan diberi upah tingkat pemula demi pekerjaan yang menuntut tangung jawab besar dan jam kerja panjang. Para agen tidak berupaya mendidik para perencana dan pembeli muda tentang “target den demografi berbeda agar mereka peduli dengan media bagi khayalak lebih tua”

Setiap brand penting untuk mengomunikasikan campaign yang dibuat untuk disampaikan ke seluruh target sasaran mereka. Campaign tersebut dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian target sasaran. Berbagai cara dan strategi dibuat dan disesuaikan dengan tujuan produk dan juga target sasaran. Brand juga dapat memilih pendekatan untk mengkomunikasikan brand lewat hard selling atau soft selling. Dua pendekatan itu memiliki dampak dan juga cara tersendiri untuk menghasilkan nilai yang maksimal untuk sebuah campaign.

SOFT SELLING
Pendekatan soft selling ini mengkomunikasikan kampanye dengan memberikan nilai-nilai yang akan didapatkan dari brand. Terkadang pendekatan ini digunakan untuk menyampaikan pesan tersirat dengan cerita-cerita inspiratif yang menyentuh hati. Dalam mengkomunikasikan kampanye, pendekatan ini tidak langsung mengajak audience untuk langsung membeli. Target sasaran diajak untuk memikirkan kembali nilai-nilai yang akan didapatkan dari produknya. Misalkan, mengkomunikasikan produk susu bayi. kamanye dari brand tersebut dapat mengangkat cerita inspratif seorang ibu menjaga bayinya. Headline tersebut bisa berupa “Ini Kisah Inspiratif Ibu Menjaga Tumbuh Kembang si Kecil.

HARD SELLING
Pendekatan hard selling ini mengkomunikasikan kamanye dengan menunjukkan brand dapat mudah dijangkau oleh target sasaran. Pendekatan ini mengkomunikasikan secara langsung (to the point) tujuan pemasaran dari kampanye nya. hard selling dapat langsung menunjukkan harga ataupun promo yang sedang diadakan oleh brand. Misalkan, mengkommunikasikan produk handphone. Dalam headline tersebut dapat langsung menunjukkan harganya “Handphone Seri Terbaru Hanya dengan Harga 500 Ribu Saja!”.  Melalui pendekatan hard selling audience tidak perlu memikirkan nilai-nilai sebuah produk, oleh karena itu prosesnya juga akan lebih singkat. Pendekatan hard selling ini tidak selalu tentang harga, tetapi juga mempersingkat proses atau user consideration-nya. Misalkan, mempromosikan produk mobil dapat menawarkan test drive untuk audience.
Pendekatan hard selling dan soft selling ini sangat bertolak belakang dan memiliki cara penggunaan yang berbeda. Dalam mengkomunikasikan kampanye terkhusus di Indonesia, apabila harganya dapat dijangkau oleh target sasaran, maka menggunakan hard selling menjadi lebih efektif. Apabila harga dari produk tersebut cukup tinggi maka soft selling adalah pilihan yang tepat. Melalui soft selling, target sasaran akan diajak untuk melihat keseluruhan nilai dan manfaat yang akan didapatkan dari produk tersebut.





Sunday, December 17, 2017

PEMILIHAN MEDIA DAN PENETUAN BUDGET





PEMILIHAN MEDIA DAN PENETUAN BUDGET



Publikasi merupakan bagian terpenting dalam komunikasi pemasaran , anda harus mengenal dan memahami bagaimana wilayah dalam komunikasi pemasaran bekerja .
Dalam memahami hal tersebut salah satu bagian yang perlu dicermati ialah pemilihan media dan penentuan budget .
Pemilihan media berarti memilih media mana yang akan digunakan atau media mana yang paling efektif dalam usaha publisitas .

Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media disebutkan sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Secara sederhana bisa dikatakan media ialah sarana yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu dalam hal ini ketika kita bicara perihal komunikasi pemasaran maka media akan berperan sebagai sarana untuk mempublikasikan suatu hal yang anda inginkan untuk diketahui khalayak .
Sebagai contoh anda mengeluarkan sebuah produk makanan ringan lalu anda menginginkan publik untuk mengetahui produk anda , maka anda perlu menentukan akan menggunakan media apa produk anda teersebut dipublikasikan .
Bisa menggunakan media cetak seperti brosur atau yang sedang sangat popular digunakan saat ini yaitu media elektronik seperti tayangan televisi , website pribadi , channel youtube ataupun iklan digital .

Memilih media menjadi salah satu faktor yang sangat penting dimana sedikit saja kesalahan perihitungan bisa menyebabkan kerugian dari segi budget yang dikeluarkan .
Setelah memahami perihal media sekarang saatnya beralih membahas budget yang sederhananya bisa dikatakan sebagai pembiayaan atau pengeluaran biaya .
Menurut (Munandar, 1998:1) pengertian budget atau anggaran adalah sutau rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang .
Sedangkan dalam Glosarium Bahasa Indonesia, kata budget merupakan istilah asing yang masuk dalam ruang lingkup keuangan, ekonomi dan politik. Sedangkan untuk istilah Indonesianya disebut juga sebagai anggaran. 

Pada dasarnya budget memiliki empat unsur utama dan itu dijelaskan sebagai berikut :
1.      Pertama, rencana yang terukur dari sebuah aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu konsep perencanaan .
Misalkan saja dalam konsep sederhana anda ingin  melakukan pembelian untuk keperluan bulanan pastinya anda memerlukan perencanaan agar keuangan anda bisa dihandel hingga akhir bulan , itu adalah unsur pertama dari budget yaitu perencanaan .

2.       Kedua, unsur budget meliputi seluruh kegiatan lembaga atau perusahaan, yakni mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada di dalam lembaga / perusahaan tersebut. Secara garis besar kegiatan dalam lembaga atau perusahaan dikelompokan menjadi lima jenis yaitu pemasaran (marketing), produksi (producing), pembelanjaan (fianancing), administrasi (administrating), dan personlia (personnel).

3.      Ketiga, budget dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit kesatuan yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan lembaga / perusahaan yang beraneka ragam.

4.      Dan terakhir  budget dibuat untuk jangka waktu yang akan datang atau untuk jangka kedepan sehingga berisi prediksi (forecast) tentang apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Dengan demikian, budget berdasarkan periode waktunya terbagi kedalam dua jenis, yakni budget strategis (strategic budget) yang berlaku untuk jangka panjang dan budget taktis (tactical budget) yang berlaku untuk jangka pendek.
Setelah mengetahui perihal pemilihan media dan budget , maka saatnya memahami keterkaitan antar keduanya .
Dalam menggunakan media yang akan dipakai untuk melakukan publisitas tentunya disamping memilih media yang berkualitas juga diperlukan perencanaan budget atau anggaran yang baik.
Alasannya sederhana ketika anda mendapatkan sebuah media yang sesuai meikirkan harga dan mempertimbangkan untung rugi yang akan didapat akan menjadi bagian yang sangat vital.
Karena pada hakikatnya keuangan adalah hal utama yang harus selalu diperhatikan dalam perusahaan , organisasi ataupun kampanye perseorangan .



Sumber :
M.Munandar, 1998, Budgeting: Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja. Yogyakarta:  BPFE Yogyakarta
 




Saturday, December 16, 2017

Marketing Communications Tools



   Komunikasi pemasaran sangat membantu organisasi untuk membentuk serta membangun sebuah brand awareness yang positif di hadapan public. Komunikasi pemasaran secara umum terdiri dari dua elemen penting, yaitu komunikasi dan pemasaran, yang mana komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu untuk mempengaruhi sisi kognitif, afektif, dan psikomotor penerima pesan. Sedangkan pemasara merupakan kegiatan, sekumpulan perintah, dan serangkaian proses membentuk, mengkomunikasikan, mengirim, dan menukarkan penawaran yang bernilai kepada konsumen, klien, rekan, dan masyarakat pada umumnya. (Kotler dan Keller;2016;27). Jadi komunikasi pemasaran adalah suatu interaksi tertarget dengan konsumen dan calon konsumen menggunakan satu atau lebih media.
Kegiatan komunikasi pemasaran fokus pada pengalaman khalayak yang meliputi pelanggan, pemegang saham, serikat buruh, masyarakat lokal, pemasok dan anggota saluran distribusi. Komunikasi pemasaran dapat berbentuk yang komunikasi yang direncanakan ataupun tidak direncanakan. Komunikasi pemasaran juga dapat didasarkan pada suatu produk atau layanan. Semua kegiatan ini saling berhubungan satu sama lain. Elemen lain yang tidak kalah penting adalah penggunaan media yang merupakan saluran komunikasi yang sangat popular dimata pelanggan.
Sebagai pemasar, perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai pesan yang akan dikirimkan kepada khalayak sasaran. Orang, proses dan sistem teknologi dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan kegiatan komunikasi pemasaran. Semua ini berdampak langsung pada khalayak sasaran dan pemahaman mereka mengenai pesan yang dikomunikasikan dan membentuk suatu interaksi dan dialog.
Komunikasi pemasaran memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Informasi dan promosi: Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi konsumen dan calon konsumen untuk membeli produk dengan menggunakan komunikasi massa.
Proses dan pembentukan citra: Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi beberapa tahapan proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Integrasi: Komunikasi digunakan secara efektif dan efisien agar konsumen mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu produk.
Hubungan: Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk menyatukan berbagai macam bentuk hubungan yang dibangun oleh organisasi dengan konsumen.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu interaksi dinamis yang mempengaruhi sisi kognitif, perilaku, dan lingkungan yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah aspek-aspek kehidupannya (Hawkings, Roger, dan Coney, 1986).
Motivasi adalah kekuatan pendorong yang mendorong orang untuk bertindak. Ini merupakan alasan seseorang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu. Begitu pula dengan pembelian suatu produk. Alasan dibalik pembelian suatu produk didasari oleh motivasi membeli. Motivasi inilah yang mendorong perilaku konsumen untuk membeli suatu produk. Hal ini dapat juga didasari oleh keinginan psikologis atau keinginan fisiologis.
Motivasi bersifat dinamis. Dalam artian, kebutuhan manusia yang terus berkembang dan membuat manusia tidak pernah merasa puas. Selain itu, berbagai macam kebutuhan baru terus menerus muncul. Ketika suatu tujuan telah terpenuhi, manusia akan menetapkan suatu tujuan baru yang tingkatan lebih tinggi lagi untuk dicapai.
Antara manusia yang satu tidak akan pernah memiliki kepribadian yang sama dengan manusia yang lainnya. Sebagai seorang pemasar sebaiknya memahami kepribadian konsumen karena hal ini berkaitan erat dengan perilaku konsumen. Konsumen cenderung untuk memilih dan membeli produk sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya.
Dari berbagai studi yang telah dilakukan oleh para ahli psikologi, kepribadian memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah :
Kepribadian bersifat terintegrasi, dalam artian semua faktor-faktor yang membentuk kepribadian berinteraksi satu dengan yang lainnnya sehingga menghasilkan suatu kepribadian yang menyeluruh.
Kepribadian bersifat unik yang merefleksikan perbedaan-perbedaan individual. Tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Kepribadian bersifat melayani diri sendiri. Kepribadian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu sebagaimana yang diartikan oleh sifat seseorang.
Kepribadian bersifat konsisten. Kepribadian dasar seseorang yang telah dibentuk sejak masa anak-anak akan cenderung untuk bertahan selama masa dewasa.
Kepribadian adalah sarana menyampaikan ekspresi. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengekspresikan kepribadian disamping perilaku. Perasaan, pemikiran, dan interaksi sosial adalah refleksi kepribadian.
Kepribadian dapat berubah. Kebudayaan dan proses evolusi dapat mengubah kepribadian seseorang. Proses budaya dan evolusi dapat berupa terjadinya beberapa peristiwa besar dalam hidup seperti, pernikahan, kelahiran anak, kematian orang tua, perubahan profesi dan/atau pekerjaan, bencana alam, atau relokasi ke lingkungan budaya baru yang sama sekali berbeda.
Proses pengambilan keputusan pembelian adalah seluruh pengalaman dalam mempelajari, memilih, menggunakan, dan bahkan membuang suatu produk.
Terdapat 3 tingkatan pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen, yaitu :
Extensive Problem Solving – Pada tingkatan ini konsumen tidak memiliki kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasi kategori produk atau merek tertentu dari kategori tersebut.
Limited Problem Solving – Pada tingkatan ini konsumen telah menetapkan kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai macam merek dalam kategori.
Perilaku Respon  – Pada tingkatan ini konsumen memiliki pengalaman dengan kategori produk dan serangkaian kritera kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi merek mereka sedang dipertimbangkan.
Terdapat 4 pandangan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen yaitu :
Pandangan Ekonomi. Agar konsumen berperilaku rasional dalam arti ekonomi, maka konsumen harus dapat menyadari semua alternatif produk yang tersedia, mampu memberikan peringkat secara benar untuk setiap alternatif dalam hal manfaat dan kerugian, dan dapat mengidentifikasi satu alternatif terbaik.
Pandangan Pasif. Konsumen tunduk kepada upaya promosi, konsumen dianggap sebagai pembeli impulsif dan tidak rasional, konsumen dapat dimanipulasi oleh orang-orang yang terampil dalam penjualan.
Pandangan Kognitif. Konsumen digambarkan sebagai orang yang dapat memecahkan masalah.
Pandangan Emosional. Disebut juga pandangan impulsif yang didorong oleh emosi  konsumen.
Beberapa peneliti pemasaran telah mengembangkan suatu model proses tahapan pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen yang disebut dengan,
Model 5 Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian oleh Konsumen.
Menurut model ini, dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian para konsumen melewati beberapa tahapan yaitu pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi beberapa alternatif (evaluation of alternatives), keputusan pembelian (purchase decision), dan perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior).
Dalam komunikasi pemasaran, kelompok rujukan dapat mempengaruhi anggota kelompoknya untuk memilih atau membeli suatu produk atau keduanya berdasarkan informasi dan pengalaman, serta kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok rujukan. Pengaruh yang diperoleh oleh anggota kelompok bersifat positif maupun negatif. Kelompok rujukan juga berpengaruh dalam memanifestasikan berbagai aspirasi anggota kelompoknya. Pengaruh kelompok rujukan dapat sangat kuat ketika keputusan untuk membeli suatu produk yang dilakukan oleh seorang individu sangatlah kecil.
Bauran Komunikasi Pemasaran (Promosi)  terdiri atas lima alat komunikasi utama:
Periklanan: Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
Promosi Penjualan: Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Hubungan masyarakat dan publisitas: Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
Penjualan pribadi: Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
Pemasaran langsung: Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Periklanan
Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun, sifat-sifat berikut dapat diper­hatikan: 
Presentasi umum: Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keab­sahan pada produk dan menyarankan tawaran yang terstandardisasi. Karena banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
Tersebar luas: Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memung­kinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang penjual menyiratkan hal yang positif tentang ukuran., keku­atan, dan keberhasilan penjual.
Ekspresi yang lebih kuat: Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
Tidak bersifat pribadi: Audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog, dengan audiens.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Berbagi insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Walaupun alat promosi penjualan seperti kupon, kontes, harga premi, dan sejenisnya­ sangat beragam, namun semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda:
Komunikasi: Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya meinberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.
Insentif Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
Ajakan: Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.
Perusahaan menggunakan alat-alat promosi penjualan itu untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan akibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan men­dorong penjualan yang lentur. 
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus:
Kredibilitas yang tinggi: Ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya: Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghin­dari wiraniaga dan iklan.
Dramatisasi: Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat; tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. 
Penjualan personal (Personal Seling)
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembeliar lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pem­beli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus: 
Konfrontasi personal: Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, lang­sung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
Mempererat: Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungar mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasa­nya sudah benar-benar mengetahui_ minat pelanggan yang terbaik.
Tanggapan: Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
Pemasaran Langsung (Dirrect Marketing)
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung-surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan sebagainya-semuanya memiliki empat karakteristik berikut. Pemasaran langsung bersifat: 
Nonpublik: Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
Disesuaikan: Pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju.
Terbaru: Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.
Interaktif: Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut


Tuesday, December 12, 2017

MARKETTING COMMUNICATION TOOLS





MARKETTING COMMUNICATION TOOLS




Image result for tool animeted

Marketting Communication Tool atau yang secara sederhana diterjemahkan sebagai alat komunikasi pemasaran adalah perkakas atau alat yang digunakan dalam melakukan aktivitas-aktivitas komunikasi pemasaran .
Sementara komunikasi pemasaran itu sendiri , menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), ialah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialogh,  dan membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran merupakan proses manajemen dimana sebuah organisasi dapat berkomunikasi dengan khalayaknya.


Tentunya komunikasi pemasaran memiliki karakteristik tertentu seperti Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut serta menggunakan komunikasi yang berintegrasi. Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.
Sedangkan mengenai tujuan dari komunikasi pemasaran itu sendiri menurut (Chris Fill,1999: 14) adalah untuk memposisikan organisasi dalam pikiran dari masing-masing anggota dari target khalayak .
Menurut Kothler terdapat 5 { Lima } marketing communication tools yang digunakan dalam berbagai kombinasi dan fungsi yang berbeda untuk berkomunikasi dengan target audiens atau publik.

Berikut ialah marketing communication tool tersebut :



A.Periklan (Advertising)

Setiap bentuk presentasi nonpersonal yang dibayar dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh: Iklan cetak dan broadcast Kemasan–luar, dan kemasan sisipan .



B. Promosi penjualan (Sales promotion)


Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong uji coba atau pembelian produk atau jasa. Contoh: Kontes, permainan dann undian

C. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity)

Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Contoh: Seminar dan Annual reports

D . Pemasaran langsung (Direct marketing)

Penggunaan mail, telepon, fax, e-mail, atau Internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan tertentu dan prospek. Contoh: laporan tahunan, pameran dan perdagangan .

E.  Penjualan personal (Personal selling)

Interaksi dengan satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Contoh: telemarketing .

Selain itu ada juga istilah Hard Selling dan juga Soft Selling , Hard-selling ialah strategi pemasaran secara langsung tentunya dengan sifat rasional / informasional dan cenderung lebih mengarah ke direct marketting serta sales marketting .

Sedangkan Soft-selling ialah strategi pemasaran yang penyampaiannya melalui pendekatan atau respon emosianal , tentunya soft-selling lebih cenderung mengarahkan penyampaian pesan kearah impian , harapan , mood serta emosianal dari calon konsumen dan perlu diketahui juga soft-selling tidak langsung berdampak  pada penjualan layaknya hard-selling

Setelah memahami mengenai marketing communication tool , saat nya merangkai nya kedalam konsep pemahaman yang lebih sederhana .

Bisa dikatakan konsep sederhana dari marketing communication tool ialah bagian dari komunikasi pemasaran .

Sebagai contoh , anda memiliki perusahaan sabun , anda ingin produk sabun anda dikenal oleh khalayak .

“Jadi apa yang akan anda lakukan “?

“Memasarkannya” ?

“Lalu dengan cara apa agar bisa berjalan lancar “?

Jawabnya ialah dengan menggunakan  marketing communication tool , dimulai dengan advertising , lalu dilanjutkan dengan sales promotion ,dan tentunya anda memerlukan peran humas dalam publisitas , baru setelahnya anda bisa melakukan direct marketing atau pemasaran secara langsung , namun jangan sampai anda melupakan personal selling sebagai pendekatan personal untuk membentuk citra produk anda dimata khalayak .

Karena seperti yang dijelaskan diatas , karakteristik dari komuniksi pemasaran atau ,marketing communication ialah bersifat one-voice , bisa dikordinir dengan baik meski berbeda dan beragam dalam pesan maupun pendekatan untuk dapat menjadikan khalayak yang awalnya calon konsumen hingga menjadi konsumen tetap dari produk anda .

Lalu juga jangan lupakan komunikasi yang terintegrasi , karena dalam publisitas komunikasi yang terintegrasi dengan baik tentunya mampu memberikan pengalaman baik kepada khalayak yang berimbas pada pembentukan opini yang dikehendaki oleh pihak marketing bukan ?

Sederhana nya jika anda ingin melakukan marketting dengan memanfaatkan marketting communiation tool jangan lah sampai bergerak diluar karakteristik dari komunikasi pemasaran itu sendiri karena komunikasi pemasaran yang baik selalu diawali dengan rencana , tahapan serta proses yang matang .


Sumber :

Venus, Antar. 2004. Manajeman Kampanye : Panduan Teoritis dan Praktis dalam mengefektifkan kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama
Hughes, Graham; Fill, Chris. Marketing Communications 2005-2006. Elsevier – Butterworth Heinemann: Oxford. 2005
Kothler, Philip, Marketing management. New Jersey: Pearson Education, 2006